PEMBELAJARAN TARI JAIPONG PADA ANAK USIA 7-9 TAHUN DI SANGGAR TARI SUPUKABA KOTA BANDUNG

• Main Author: Ashri Rahmawati Agustin, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2021-07-28.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/65823/1/S_STR_1701691_Title.pdf; http://repository.upi.edu/65823/2/S_STR_1701691_CHAPTER%201.pdf; http://repository.upi.edu/65823/3/S_STR_1701691_CHAPTER%202.pdf; http://repository.upi.edu/65823/4/S_STR_1701691_CHAPTER%203.pdf; http://repository.upi.edu/65823/5/S_STR_1701691_CHAPTER%204.pdf; http://repository.upi.edu/65823/6/S_STR_1701691_CHAPTER%205.pdf; http://repository.upi.edu/65823/7/S_STR_1701691_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); N Visual arts (General) For photography, see TR

ABSTRAK Pembelajaran tari yang terjadi di lembaga pendidikan nonformal yaitu sanggar tari sangat berpengaruh pada perkembangan motorik, khususnya pada anak usia 7-9 tahun. Pembelajaran tari jaipong pada anak usia 7-9 tahun yang berada di Sanggar Tari Supukaba banyak melahirkan prestasi-prestasi yang gemilang baik dalam tingkat nasional maupun internasional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran yang terjadi di sanggar tersebut dan hasil pembelajaran tari jaipong Tanjung Baru pada anak usia 7-9 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan akhir. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dapat mendeskripsikan mengenai bagaimana konsep pembelajaran yang digunakan pada anak usia 7-9 tahun, lalu proses pembelajaran tari Tanjung Baru pada anak usia 7-9 tahun dan hasil pembelajaran tari jaipong pada anak usia 7-9 tahun dengan materi yang harus dikuasai yaitu 13 ragam gerak pokok. Pembelajaran yang dilakukan di sanggar tersebut disesuaikan dengan karakteristik anak usia 7-9 tahun, sehingga anak tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi tari Tanjung Baru. Adapun kriteria penilaian yang dilakukan oleh instruktur terdiri dari 3 aspek yaitu Wiraga, Wirama dan Wirasa. Kata Kunci : Pembelajaran tari, Tari Jaipong, Anak usia 7-9 tahun ABSTRACT Dance lessons that occur in non-formal educational institutions, namely dance studios, greatly affect motor development, especially for children aged 7-9 years. Jaipong dance lessons for children aged 7-9 years who are in the Supukaba Dance Studio have produced many brilliant achievements both at the national and international levels. The purpose of this study is to describe the learning process that occurs in the studio and the results of learning the Tanjung Baru jaipong dance for children aged 7-9 years. The method used in this research is descriptive analysis with a qualitative approach. Data collection by researchers through observation, interviews, documentation and literature study. The data analysis used is data reduction, data presentation and final conclusion drawing. The results obtained are able to describe how the learning concepts are used in children aged 7-9 years, then the process of learning Tanjung Baru dance for children aged 7-9 years and the results of learning Jaipong dance for children aged 7-9 years with the material that must be taught. mastered, namely 13 basic movements. The learning carried out in the studio is adjusted to the characteristics of children aged 7-9 years, so that children do not experience difficulties in understanding the Tanjung Baru dance material. The assessment criteria carried out by the instructor consisted of 3 aspects, namely Wiraga, Wirahma and Wirasa. Keywords: Dance learning, Jaipong Dance, Children aged 7-9 years