PENJUGAN BODOR PERUBAHAN PENYAJIAN JAIPONGAN DI MAJALAYA

• Main Author: Nono, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2021-08-12.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/66775/1/S_STR_1702779_Title.pdf; http://repository.upi.edu/66775/2/S_STR_1702779_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/66775/3/S_STR_1702779_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/66775/4/S_STR_1702779_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/66775/5/S_STR_1702779_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/66775/6/S_STR_1702779_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/66775/7/S_STR_1702779_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); N Visual arts (General) For photography, see TR

Penelitian ini mengenai pola pencugan bodor dalam perubahan penyajian kesenian Jaipongan yang merupakan kesenian hiburan pribadi yang ada di Majalaya khususnya terletak di Kecamatan Ibun. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengangkat kesenian daerah yaitu kesenian Jaipongan Lingkung Seni Gentra Buana yang berada di Majalaya. Selain itu penelitian ini ditujukan sebagai referensi untuk penulis selanjutnya dan menambah wawasan masyarakat tentang pencugan bodor baik di wilayah pendidikan ataupun di masyarakat umum. Kajian etnokoreologi digunakan sebagai teori payung yang dipadankan dengan konsep koreografi dan komposisi untuk analisis gerak dan perubahan gerak. Etnokoreologi digunakan untuk mengkaji terhadap tari etnis, bisa dikatakan ilmu baru dengan ditemukannya alat analisis tari yang memadukan teks tari dan konteksnya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif, dalam desain ini penyajian data berupa data-data yang telah diambil berdasarkan fakta dan fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan. Partisipan pada penelitian pola pencugan bodor ini adalah Agus Heri dan Dhani Anggara sekalu penerus Lingkung Seni Gentra Buana yang melestarikan pola pencugan bodor di Majalaya. Keunikan dari pencugan bodor adalah sebuah gerakan spontanitas dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang untuk melakukan gerak tari sehingga dapat dinikmati dari berbagai kalangan mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui obervasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik snowball. Temuan dalam penelitian ini adalah pencugan bodor pada pertunjukan Jaipongan di Majalaya merupakan sisipan koroegrafi yang bersumber dari gerak-gerak peniruan aktivitas sehari-hari yang awalnya merupakan hiburan pribadi akan tetapi selanjutnya menjadi sebuah penyajian pertunjukan disukai masyarakat.