PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR CERITA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN : Penelitian Eksperimen Single Subject Research Pada Siswa Tunagrahita Kelas D3 di SPLB-C YPLB Cipaganti, Bandung

Kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan setiap orang, karena dengan berkomunikasi kita dapat mengetahui pesan, dan keinginan lingkungan sekitar. Begitu pula halnya dengan anak tunagrahita ringan, masalah komunikasi akan menjadi kebutuhan mendasar. Persoalanya, mereka memiliki hambatan untuk dapat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rini Kurniati, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-08-22.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan setiap orang, karena dengan berkomunikasi kita dapat mengetahui pesan, dan keinginan lingkungan sekitar. Begitu pula halnya dengan anak tunagrahita ringan, masalah komunikasi akan menjadi kebutuhan mendasar. Persoalanya, mereka memiliki hambatan untuk dapat mengungkapkan keinginan, dan perasaanya kepada orang lain, sehingga proses komunikasi menjadi terlambat. Salah satu hambatan anak tunagrahita ringan dalam komunikasi atau bahasa adalah hambatan dalam berbicara, berbicara adalah kemampuan mengucapakan kata-kata untuk mengeksperesikan, menyampaikan pikiran, gagasan, atau perasaan, karna hambatan ini menyebabkan kominikasi tidak berjalan dengan baik. Berkenaan dengan itu, diperlukan suatu cara untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bermaksud mencoba meningkatkan kemampuan berbicara anak dengan menggunakan media gambar cerita. Media ini merupakan media untuk membantu menyampaikan pesan secara visual dan mengungkapkan secara verbal, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami mereka. Asumsi itu didasarkan pada kecenderungan belejar mereka yang bersifat visual learning. Penelitian ini dilakukan terhadap satu orang subjek berusia 10 tahun yang memiliki gangguaan komunikasi dalam berbicara. Dengan demikian yang menjadi target bahavior adalah kemampuan anak dalam berbicara. Target diukur secara kuantitif. Data penelitian diperoleh dengan menskor kemampuan berbicara subjek dalam menceritakan isi cerita yang ada pada gambar cerita yang telah ditunjukkan pada subjek, selanjutnya di analisis dan dilakukan pembahasan. Metode yang digunakan adalah eksperimen Single Subject Research dengan desain A-B-A. Analisis data dilakukan dengan menggunakan grafik garis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar cerita selama 16 sesi dengan jumlah gambar cerita sebanyak 16. Bahwa terjadi peningkatan kemampuan berbicara dalam menceritakan isi cerita yang ada pada gambar cerita. Hal ini dapat dilihat dari kondisi baseline 1 (A-1) mean level kemampuan berbicara anak adalah 62,5%, pada saat diberikan intervensi (B) adalah 76,5%, dan pada saat pengkondisian pada baseline 2 (A-2) adalah 73,4% dapat kita lihat adanya peningkatan kemampuan berbicara subjek, antara hasil baseline 1 (A-1) dengan baseline 2 (A-2). Sehingga dapat disinpulkan bahwa penggunaan media gambar scerita efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada subjek penelitian.
Item Description:http://repository.upi.edu/67259/1/s_plb_034535_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/67259/2/s_plb_034535_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/67259/3/s_plb_034535_bibliography.pdf