STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA SENTRA INDUSTRI KERAJINAN MENDONG DI KECAMATAN PURBARATU, KOTA TASIKMALAYA (Studi Kasus pada CV Xyz)

• Main Author: Yadi Mulyana, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2021-07-23.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/67825/1/S_PEM_1701298_Title.pdf; http://repository.upi.edu/67825/2/S_PEM_1701298_Chapter%201.pdf; http://repository.upi.edu/67825/3/S_PEM_1701298_Chapter%202.pdf; http://repository.upi.edu/67825/4/S_PEM_1701298_Chapter%203.pdf; http://repository.upi.edu/67825/5/S_PEM_1701298_Chapter%204.pdf; http://repository.upi.edu/67825/6/S_PEM_1701298_Chapter%205.pdf; http://repository.upi.edu/67825/7/S_PEM_1701298_Appendix.pdf
• Keywords: HD28 Management. Industrial Management; L Education (General)

Salah satu permasalahan yang sering muncul pada setiap aktivitas produksi adalah terjadinya kegagalan atau cacat dari setiap produk yang dihasilkan, maka bagi suatu perusahaan pengendalian kualitas menjadi solusi yang efektif agar tidak menghasilkan produk cacat. Pengimplementasian metode six sigma telah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur dengan pencapain keberhasilan yang cukup signifikan. CV Xyz sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri kreatif yang menghasilkan produk box kerajinan mendong mengalami kendala selama aktivitas produksinya. Tingginya jumlah permintaan produk box membuat CV Xyz kesulitan mencapai standar kuantitas maupun kualitas selama masa produksinya. Hal ini didasarkan pada masih ditemukannya produk cacat atau gagal serta perusahaan belum mampu mengidentifikasi akar penyebab dari tiap jenis variasi kecacatan yang timbul. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu mengimplementasikan strategi pengendalian kualitas pada industri kerajinan anyaman mendong di CV Xyz dengan metode six sigma dan tahapan DMAIC. Hasil pada penelitian ini diperoleh level sigma perusahaan sebesar 2.93 dan jumlah DPMO sebesar 78.514. Tahap measure dilakukan melalui pemetaan pada diagram pareto dan fishbone untuk mengetahui akar penyebab masalah kualitas serta mengurutkannya berdasarkan penyebab masalah tertinggi. Tahap improve dilakukan sebagai usulan rekomendasi perbaikan pada perusahaan agar memperkecil tingkat kerusakan pada produk. Kesimpulan dan saran pada penelitian ini yaitu agar perusahaan mampu memaksimalkan kontrol mutu diperlukan pengawasan kualitas pada setiap tahapan produksi, memperjelas dan menstandarisasi SOP yang diperlukan untuk kegiatan usaha khususnya pada aspek produksi atau pengendalian kualitas. One of the problems that often arise in every production activity is the failure or defect of each product produced, so for a company quality control is an effective solution so as not to produce defective products. The implementation of the method six sigma has been carried out by many manufacturing companies with significant success. CV Xyz as one of the companies engaged in the creative industry that produces mendong craft box products has experienced problems during its production activities. The high number of requests for box products makes it difficult for CV Xyz to achieve quantity and quality standards during its production period. This is based on the fact that defective or failed products are still found and the company has not been able to identify the root cause of each type of variation of defects that arise. The objectives to be achieved in this research are to implement a quality control strategy in the mendong woven craft industry at CV Xyz with the method six sigma and the DMAIC stage. The results in this study obtained the level sigma company's 2.93 and the number of DPMO of 78,514. The stage is measure carried out through mapping on Pareto and diagrams fishbone to find out the root causes of quality problems and sort them based on the highest problem causes. The stage is improvement carried out as a recommendation for improvement to the company to minimize the level of damage to the product. The conclusions and suggestions in this study are that for companies to be able to maximize quality control, quality control is needed at every stage of production, clarifying and standardizing SOPs needed for business activities, especially in the aspect of production or quality control.