PEMBINAAN KARAKTER PERCAYA DIRI MELALUI MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL PENCAK SILAT TAPAK SUCI PADA SISWA SD KELAS 5 MUHAMMADIYAH KOTA SERANG

• Main Author: Ratiah, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2021-08-30.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/68045/1/S_PGSD_1700348_Tittle.pdf; http://repository.upi.edu/68045/2/S_PGSD_1700348_Chapter%201.pdf; http://repository.upi.edu/68045/3/S_PGSD_1700348_Chapter%202.pdf; http://repository.upi.edu/68045/4/S_PGSD_1700348_Chapter%203.pdf; http://repository.upi.edu/68045/5/S_PGSD_1700348_Chapter%204.pdf; http://repository.upi.edu/68045/6/S_PGSD_1700348_Chapter%205.pdf; http://repository.upi.edu/68045/7/S_PGSD_1700348_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General)

Ratiah, 2021. "Pembinaan Karakter Percaya Diri Melalui Mata Pelajaran Muatan Lokal Pencak Silat Tapak Suci pada Siswa SD Kelas 5 Muhammadiyah Kota Serang‟‟. Karakter adalah hal yang sangat penting bagi peserta didik. Dalam research Nisa Adzimatinur (2017) pada buku "‟strategies for building a civilized country‟s character‟‟ disebutkan bahwa pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan: mengintegrasi pembelajaran, mengintegrasi pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakulikuler dan dalam manajemen sekolah. Salah satu tujuan penting dalam keberhasilan pendidikan karakter pada anak adalah mengembangkan sikap percaya diri siswa. Sikap percaya diri dapat menentukan keberhasilan seseorang. Untuk mewadahi sikap percaya diri tersebut dengan cara mengikuti kegiatan pencak silat tapak suci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Proses pembinaan karakter percaya diri siswa melalui mata pelajaran muatan lokal pencak silat tapak suci 2) Karakter percaya diri siswa kelas 5 setelah mengikuti mata pelajaran muatan lokal pencak silat tapak suci 3) Kendala yang di hadapi dan solusi yang digunakan saat proses pembinaan karakter percaya diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Kota Serang dengan subyek penelitian siswa Kelas 5. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Proses pembinaan karakter percaya diri dengan cara mengikut sertakan siswa dalam pencak silat. 2) karakter percaya diri yang muncul pada siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Kota Serang yaitu siswa percaya pada kemampuan sendiri, mampu bertindak mandiri, siswa mampu tidak bergantung dengan orang lain, siswa memiliki inisiatif belajar sendiri tanpa ada paksaan, memiliki rasa positif, berani menggungkapkan pendapat dan berani bertanya. 3) Kendala yang dihadapi selama proses pembinaan: terbatasnya waktu dan tingkat fokus anak masih singkat dan labil. Solusi yang digunakan: menambah jam latihan diluar pembelajaran dan memberikan selingan games. Character is very important for students. In Nisa Adzimatinur's research (2017) in the book ''strategies for building a civilized country's character'' it is stated that character education can be implemented by: integrating learning, integrating self-development through extracurricular activities and in school management. One of the important goals in the success of character education in children is to develop students' selfconfidence. Self-confidence can determine a person's success. To accommodate this self-confidence by participating in pencak silat activities in the sacred tapak. The purpose of this study was to find out 1) The process of fostering students' selfconfidence through local content subjects of pencak silat Tapak Suci 2) The selfconfidence of grade 5 students after participating in local content subjects of pencak silat Tapak Suci 3) Obstacles faced and solutions used during the process of building self-confidence. This research uses a qualitative approach with a case study method. This research was conducted at SD Muhammadiyah Serang City with the research subjects being Grade 5 students. The results showed that 1) The process of building self-confidence by involving students in pencak silat. 2) self-confidence character that appears in grade 5 students of SD Muhammadiyah Serang City, namely students believe in their own abilities, are able to act independently, students are able to not depend on others, students have their own learning initiative without any coercion, have a positive sense, dare to express opinions and dare to ask. 3) Constraints faced during the coaching process: limited time and the level of focus of children is still short and unstable. The solution used: adding hours of practice outside of learning and providing game interludes.