DAMPAK POLA ASUH TOXIC PARENTS DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI REMAJA (STUDI PADA REMAJA DI KABUPATEN BOGOR)

Secara alamiah orang tua memiliki rasa menyangi, melindungi, menjaga dan berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan anak-anaknya. Namun, tidak sedikit orang tua mengartikan makna kasih sayang pada anak-anak dengan bentuk dan cara yang berbeda sehingga mengakibatkan anak merasa terluka baik secara fisi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ditha Savitri Iskandar, - (Author)
Format: Book
Published: 2021-08-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Secara alamiah orang tua memiliki rasa menyangi, melindungi, menjaga dan berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan anak-anaknya. Namun, tidak sedikit orang tua mengartikan makna kasih sayang pada anak-anak dengan bentuk dan cara yang berbeda sehingga mengakibatkan anak merasa terluka baik secara fisik, mental ataupun emosi. Dalam istilah Toxic Parents tidak hanya berlaku pada orang tua yang memililki perilaku buruk, seperti melakukan kekerasan verbal maupun kekerasan secara fisik. Toxic Parents juga berlaku untuk orang tua yang melakukan tindakan-tindakan yang dapat meracuni keadaan psikologis pada anak. Telah tercatat kasus lebih dari 50 persen diantaranya adalah kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang melibatkan anak-anak menjadi korban di tahun 2017. Kondisi sosial di Kabupaten Bogor yang memprihatinkan dengan terdapat beberapa kasus kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua dengan faktor pemicu karena kefrustasian ekonomi serta peran masyarakat di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pola asuh toxic parents dalam pemebentukan identitas diri remaja di Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) adanya bentuk bentuk perilaku pola asuh toxic parents dalam pemebentukan identitas diri remaja. Bentuk-bentuk pola asuh toxic parents yaitu menentukan masa depan pada anak, memaksakan keputusan sendiri, memaksakan keinginan orang tua pada anak, memarahi anak, memukul anak, mengarahkan cenderung memaksa, tidak menghargai keputusan anak. (2) adanya faktor pendorong terjadinya pola asuh toxic parents dalam pemebentukan identitas diri remaja. Faktor pendorong terdapat faktor internal dan faktor eksternal. (3) Terdapat hasil yang ditimbulkan pola asuh toxic parents dalam pemebentukan identitas diri remaja. Terdapat hasil positif dari pola asuh toxic parents yaitu merasakan bentuk perhatian dan kasih sayang dari orang tua, dan terdapat hasil negatif dari pola asuh toxic parents yaitu anak menjadi stres, tidak mampu mengungkapkan pendapat, tidak mampu mengambil keputusan sendiri, dan kurang percaya diri (4) Terdapat berbagai upaya penanganan pola asuh toxic parents dalam pemebentukan identitas diri remaja yaitu dengan menjaga komunikasi yang baik antara anak dan orang tua.
Item Description:http://repository.upi.edu/68612/1/S_SOS_1704702_Title.pdf
http://repository.upi.edu/68612/2/S_SOS_1704702_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/68612/3/S_SOS_1704702_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/68612/4/S_SOS_1704702_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/68612/5/S_SOS_1704702_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/68612/6/S_SOS_1704702_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/68612/7/S_SOS_1704702_Appendix.pdf