ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK WISATA ALAM DI KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

Kecamatan Rancabali merupakan wilayah yang mempunyai daya tarik wisata alam terbanyak dan menjadi salah satu kawasan wisata prioritas di Kabupaten Bandung. Namun di samping itu, kejadian bencana alam longsor dan pergerakan tanah yang sering terjadi setiap tahun membuat Kecamatan Rancabali termasuk d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Destyana Arifia, - (Author)
Format: Book
Published: 2021-08-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_68686
042 |a dc 
100 1 0 |a Destyana Arifia, -  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK WISATA ALAM DI KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG 
260 |c 2021-08-31. 
500 |a http://repository.upi.edu/68686/1/S_MRL_1704732_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/68686/2/S_MRL_1704732_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/68686/3/S_MRL_1704732_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/68686/4/S_MRL_1704732_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/68686/5/S_MRL_1704732_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/68686/6/S_MRL_1704732_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/68686/7/S_MRL_1704732_Appendix.pdf 
520 |a Kecamatan Rancabali merupakan wilayah yang mempunyai daya tarik wisata alam terbanyak dan menjadi salah satu kawasan wisata prioritas di Kabupaten Bandung. Namun di samping itu, kejadian bencana alam longsor dan pergerakan tanah yang sering terjadi setiap tahun membuat Kecamatan Rancabali termasuk daerah yang rawan bencana longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat dan sebaran kesesuaian lahan untuk kawasan wisata alam. Hal ini dilakukan sebagai upaya meyelaraskan potensi daya tarik wisata alam dengan dampak negatif bencana longsor untuk keselamatan dan keberlangsungan pariwisata di Kecamatan Rancabali. Dalam penelitian ini terdapat tujuh faktor lingkungan fisik lahan yang menjadi indikator kesesuaian lahan wisata di Rancabali diantaranya adalah kemiringan lereng, penggunaan lahan, jenis tanah, jenis batuan, kedekatan dengan sumber air, kedekatan dengan jaringan jalan dan kedekatan dengan pemukiman. Pengambilan data dilakukan dengan studi dokumentasi, studi literatur dan pembagian kuesioner kepada pada ahli di bidang pariwisata dan geografi. Penelitian ini menggabungkan dua metode analisis yaitu metode overlay (tumpang tindih), skoring dan pembobotan dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) dan metode Analysis Hierarchy Process (AHP) untuk penentuan bobot dari setiap indikator. Hasil dari analisis ini membagi wilayah Kecamatan Rancabali menjadi lima kelas kesesuaian terhadap kawasan wisata alam dimana kelas lahan sangat sesuai (S1) dengan luas 3.006,11 Ha; kelas lahan sesuai (S2) dengan luas 4.470,43 Ha; kelas lahan cukup sesuai (S3) dengan luas 6.406,11 Ha; kelas lahan tidak sesuai (N1) dengan luas 895,30 Ha; dan kelas lahan sangat tidak sesuai (N2) dengan luas 22,19 Ha. Penelitian ini dapat menjadi referensi dan acuan perencanaan, pengembangan dan pengawasan kawasan wisata alam di wilayah Kecamatan Rancabali bagi pemerintah daerah, pengelola maupun praktisi pariwisata di kemudian hari. Rancabali Sub-district is an area that has the most natural tourist attractions and is one of the priority tourist areas in Bandung Regency. Besides that, the occurrence of natural disasters and landslides that often occur every year make Rancabali District an area that is prone to landslides. This study aims to identify the level and distribution of land suitability for natural tourism areas. This is done as an effort to harmonize the potential of natural tourist attractions with the negative impact of landslides for the safety and sustainability of tourism in Rancabali District. In this study, there are seven physical environmental factors of land that are indicators of the suitability of tourist land in Rancabali including slopes, land use, soil types, rock types, proximity to water sources, proximity to road networks, and proximity to settlements. Data were collected utilizing documentation studies, literature studies, and distributing questionnaires to experts in the field of tourism and geography. This study combines two analytical methods, namely the overlay method, scoring and weighting with the Geographic Information System (GIS), and the Analysis Hierarchy Process (AHP) method for determining the weight of each indicator. The results of this analysis divide the Rancabali Sub-district into five classes of suitability for natural tourism areas are Highly suitable class (S1) with an area of 3,006.11 Ha; Moderately suitable class (S2) with an area of 4,470.43 Ha; Marginally suitable class (S3) with an area of 6,406.11 ha; Currently not suitable class (N1) with an area of 895.30 Ha; and permanently not suitable class (N2) with an area of 22.19 Ha. This research can be a reference and reference for planning, developing, and supervising natural tourism areas in the Rancabali Sub-district for local governments, managers, and tourism practitioners in the future. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a GT Manners and customs 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/68686/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/68686  |z Link Metadata