Evaluasi Performa Grid dan Evakuasi Daya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa Perkotaan) Studi Kasus PLTSa Cakung Jakarta 50 MW
Wilayah administrasi DKI Jakarta total produksi sampah per hari pada tahun 2011 yaitu 5597,87 ton. Dengan situasi sampah yang mengkhawatirkan ini, salah satu alternatif yang dipertimbangkan yaitu PLTSa Cakung Jakarta 50 MW. Pemasangan PLTSa umumnya terkoneksi dengan grid. Pemasangan tersebut tentuny...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2022-01-27.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Wilayah administrasi DKI Jakarta total produksi sampah per hari pada tahun 2011 yaitu 5597,87 ton. Dengan situasi sampah yang mengkhawatirkan ini, salah satu alternatif yang dipertimbangkan yaitu PLTSa Cakung Jakarta 50 MW. Pemasangan PLTSa umumnya terkoneksi dengan grid. Pemasangan tersebut tentunya perlu dilakukannya kajian grid. Kajian ini akan membahas mengenai performa grid dan evakuasi daya dengan menggunakan evaluasi statik berupa analisis aliran daya dan arus hubung singkat menggunakan aplikasi ketenagalistrikan DIgSILENT PowerFactory. Setelah terkoneksinya PLTSa Cakung Jakarta ke grid Jawa-Bali, dapat memperbaiki performa grid. Terbukti dengan sistem yang mengalami kenaikan profil tegangan. Selain itu saat terjadi kontingensi N-1, pembebanannya masih di bawah 100% baik saat WBP maupun LWBP. Selanjutnya, jika dilihat dari rugi-rugi dayanya hasil simulasi memperlihatkan bahwa setelah adanya interkoneksi PLTSa Cakung Jakarta ke grid penurunan tersebut terjadi sebesar 0,0034% saat LWBP dan 0,0052% saat WBP. Dan saat mengalami arus hubung singkat meskipun baik 3 fasa maupun 1 fasa ke tanah, nilai arus hubung singkat di sekitar GI Bekasi 150 kV akan mengalami sedikit kenaikan. Untuk arah evakuasi daya setelah adanya PLTSa Cakung Jakarta 50 MW, total daya yang dievakuasi dari region 1 Jawa-Bali yaitu 651,17 MW saat LWBP dan 246,30 MW saat WBP. Kata Kunci : PLTSa, Performa Grid, Evakuasi Daya, DIgSILENT PowerFactory In DKI Jakarta, the total waste production per day in 2011 was 5597.87 tons. With this worrying situation, one of the alternatives to be considered is 50 MW Cakung WTE in Jakarta. Waste to Energy (WTE) power plant installations are generally connected to the grid. Of course, this installation requires a grid study. This study will discuss grid performance and power evacuation using static evaluation in the form of power flow analysis and short circuit current using the DIgSILENT PowerFactory. After connecting the 50 MW Cakung WTE in Jakarta to the Java-Bali grid, it can improve grid performance. It is proven by the system experiencing an increase in the voltage profile. In addition, when there is an N-1 contingency, the burden is still below 100% for both the peak time and offpeak time. Furthermore, when viewed from the power losses, the simulation results show that after the 50 MW Cakung WTE in Jakarta interconnection to the grid the decrease occurred by 0.0034% during offpeak time and 0.0052% during peak time. And when experiencing a short-circuit current even though it is either 3 phase or 1 phase to ground, the value of the short circuit current around the Bekasi Substation 150 kV will experience a slight increase. For the direction of power evacuation after the 50 MW Cakung WTE in Jakarta, the total power evacuated from Java-Bali region 1 are 651,17 MW during offpeak time and 246,30 MW during peak time.. Keywords : WTE, Grid Performance, Power Evacuation, DIgSILENT PowerFactory |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/70695/1/S_TE_1605206_Title.pdf http://repository.upi.edu/70695/2/S_TE_1605206_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/70695/3/S_TE_1605206_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/70695/4/S_TE_1605206_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/70695/5/S_TE_1605206_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/70695/6/S_TE_1605206_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/70695/7/S_TE_1605206_Appendix.pdf |