PENDEKATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI DALAM MEMPERTAHANKAN TANAH SENGKETA LELUHUR KAMPUNG WATES KABUPATEN MAJALENGKA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendeketan modal sosial sebagai strategi dalam mempertahankan tanah sengketa leluhur. Modal sosial yang dikembangkan masyarakat dapat menjadi kekuatan dalam mempertahankan eksistensi tanah leluhur mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Muhamad Wildan, - (Author)
Format: Book
Published: 2021-08-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendeketan modal sosial sebagai strategi dalam mempertahankan tanah sengketa leluhur. Modal sosial yang dikembangkan masyarakat dapat menjadi kekuatan dalam mempertahankan eksistensi tanah leluhur mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis modal sosial yang dimiliki masyarakat Kampung Wates, mendeskripsikan strategi yang digunakan masyarakat Kampung Wates melalui kekuatan modal sosial dalam upaya menyelesaikan konflik sengketa tanah, mendeskripsikan dampak dari pengembangan modal sosial terhadap penyelesaian sengketa lahan Kampung Wates, serta menganalisa nilai-nilai modal sosial dalam penyelesaian konflik sengketa tanah Kampung Wates yang dapat diimplimentasikan dalam proses pembelajaran IPS. Pendekatan yang digunakan adalah pendeketan kualitatif dan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil Temuan di lapangan menunjukan bahwa modal sosial yang dimiliki masyarakat Kampung Wates ini adalah Social Bridging. Strategi yang digunakan masyarakat Kampung Wates melalui kekuatan modal sosial dalam upaya menyelesaikan konflik sengketa tanah ini meliputi upaya-upaya berbasis kebudayaan yang dilakukan masyarakat Kampung Wates dalam mempertahankan tanah mereka, serta adanya norma, kepercayaan dan jaringan yang berkembang di masyarakat. Adapun dampak dari pengembangan modal sosial terhadap penyelesaian sengketa lahan Kampung Wates ini adalah, terbukanya jalan mediasi untuk menyelesaikan sengketa tanah Kampung Wates, Tidak adanya intervensi langsung dari pihak TNI AU kepada masyaraat Kampung Wates, serta menambah relasi masyarakat sebagai modal untuk menjadi Kampung mandiri. Hubungan dalam Pendidikan, bahwa modal sosial yang terdapat di dalam masyarakat Kampung Wates dapat menjadi pendidikan resolusi konflik bagi peserta didik, serta dapat meningkatkan daya nalar Problem solving peserta didik secara kontekstual. This research is motivated by the importance of social capital as a strategy in defending ancestral disputed lands. The purpose of this study is to describe the type of social capital owned by the people of Kampung Wates, describe the strategies used by the people of Kampung Wates through the power of social capital in an effort to resolve land dispute conflicts, describe the impact of social capital development on the resolution of Kampung Wates land disputes, and analyze the values of social capital in resolving the Land Dispute Resolution of Kampung Wates which can be delegated in the IPS learning process. The approach used is qualitative shortness and case study methods with data collection techniques in the form of observations, interviews and documentation studies. The findings in the field show that the social capital owned by the people of Kampung Wates is Social Bridging. The strategies used by the people of Kampung Wates through the power of social capital in an effort to resolve land dispute conflicts include cultural-based efforts made by the people of Kampung Wates in defending their land, as well as the existence of norms, beliefs and networks that develop in the community. The impact of social capital development on the settlement of Kampung Wates land disputes is, the opening of mediation roads to resolve kampung Wates land disputes, the absence of direct intervention from the TNI AU to the people of Wates village, and adding community relations as capital to become an independent village. Relationship in Education, that social capital contained in the community of Kampung Wates can be a conflict resolution education for learners, and can increase the resource of problem solving learners contextually.
Item Description:http://repository.upi.edu/71492/1/S_PSIPS_1705959_Title.pdf
http://repository.upi.edu/71492/2/S_PSIPS_1705959_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/71492/3/S_PSIPS_1705959_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/71492/4/S_PSIPS_1705959_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/71492/5/S_PSIPS_1705959_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/71492/6/S_PSIPS_1705959_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/71492/7/S_PSIPS_1705959_Appendix.pdf