NILAI KEARIFAN LOKAL SAMOSIR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN GEOGRAFI DALAM MENUMBUHKAN ECOLITERACY SISWA SMA

• Main Author: Vrywanty, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2022-04-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/72087/1/T_GEO_1907162_Title.pdf; http://repository.upi.edu/72087/2/T_GEO_1907162_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/72087/3/T_GEO_1907162_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/72087/4/T_GEO_1907162_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/72087/5/T_GEO_1907162_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/72087/6/T_GEO_1907162_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/72087/7/T_GEO_1907162_Appendix.pdf
• Keywords: G Geography (General); L Education (General)

ABSTRAK Kearifan lokal mengenai pelestarian lingkungan harus diperhatikan kembali oleh semua pihak sebagai solusi mengatasi kerusakan lingkungan. Masyarakat Samosir adalah wilayah yang masih menjaga kearifan lokalnya dalam melestarikan lingkungan hidup dan dapat menjadi pengetahuan untuk diajarkan kepada peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain nilai kearifan lokal Samosir sebagai sumber pembelajaran geografi dalam menumbuhkan ecoliteracy siswa SMA. Metode penelitian menggunakan RnD dengan model ADDIE. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket, observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Subjek penelitian terdiri dari masyarakat Samosir dan 71 peserta didik di SMA Sianjur Mula-Mula. Hasil penelitian ini menguraikan tentang bentuk kearifan lokal masyarakat Samosir yang berwujud nyata (tangible) yaitu tekstual diantaranya Marsiadapari, Mamultak Taon, Bukku Pustaha. Bangunan adanya Ruma Bolon. Benda cagar budaya yaitu Batu Hobon. Sedangkan kearifan lokal yang tidak berwujud nyata (intangible) yakni Dalihan Na Tolu, Hahomion Horja Bius, Manguras Tao. Berdasarkan data penelitian disimpulkan bahwa terdapat fungsi kearifan lokal Samosir dalam pelestarian hutan, pelestarain hutan adat, pelestarian Danau Toba, pelestarian sumber mata air serta kearifan lokal dalam pertanian. Pengemasan nilai kearifan lokal masyarakat Samosir terhadap pelestarian lingkungan dimuat dalam bahan ajar. Desain pengembangan bahan ajar disusun dengan melakukan pengembangan produk berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa ecoliteracy peserta didik berada pada level tinggi dalam aspek pengetahuan, level sedang dalam aspek sikap dan penggunaan bahan ajar berbasis kearifan lokal Samosir berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan ecoliteracy siswa SMA.