PENGARUH TINGKAT KEKUMUHAN TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG

Sampah permukiman merupakan hasil kegiatan sehari-hari yang dihasilkan dari daerah permukiman yang berisikan sampah campuran antara anorganik dan organik. Meningkatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan volume sampah permukiman terus meningkat. Oleh karena itu masyarakat sebagai penghasil sampah har...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sandra Al Fira, - (Author)
Format: Book
Published: 2021-08-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sampah permukiman merupakan hasil kegiatan sehari-hari yang dihasilkan dari daerah permukiman yang berisikan sampah campuran antara anorganik dan organik. Meningkatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan volume sampah permukiman terus meningkat. Oleh karena itu masyarakat sebagai penghasil sampah harus berpartisipasi dalam pengelolaan sampah permukiman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah permukiman, kondisi permukiman dan menganalisis pengaruh tingkat kekumuhan terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah permukiman. Metode penelitian menggunakan metode survey dengan jumlah sampel wilayah 4 Kelurahan dan sampel manusia sebesar 100 orang. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menemukan bahwa masyarakat di Kecamatan Gedebage sudah melakukan pembiasaan pemilahan sampah organik dengan anorganik, mengolah sampah organik menjadi kompos, mengolah sampah anorganik menjadi barang yang bernilai, penggunaan produk yang dapat digunakan berulang kali dan menggunaan kantung kain saat berbelanja. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat termasuk kedalam kategori sedang dan kondisi permukiman dengan 53% permukiman bukan kumuh, 18% kumuh ringan, 21% kumuh sedang dan 8% kumuh berat. Penelitian menunjukan laki-laki lebih banyak dalam melakukan partisipasi masyarakat dibandingkan dengan perempuan dan pada pola permukiman tidak teratur dan teratur tingkat partisipasi masyarakat termasuk kedalam kategori sedang. Pengaruh kondisi permukiman terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah permukiman menggunakan rumus analisis regresi sederhana yaitu Ŷ=32.656+0.466X hal ini menunjukan nilai koefisien regresi sebesar 0,466 menunjukan setiap 1 unit X akan bertambah nilai Y sebesar 0.466 yang dimana kondisi permukiman memiliki pengaruh terhadap partisipasi masyarakat. Masyarakat di Kecamatan Gedebage banyak mengandalkan layanan Gober atau layanan kebersihan pada setiap Kelurahan yang menyebabkan masyarakat merasa karena sudah tersedianya layanan kebersihan maka tidak perlu melakukan pengelolaan sampah permukiman. Untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat diperlukannya kesadaran dan kepedulian dari seluruh lapisan masyarakat terhadap sampah permukiman dan tidak bergantung pada layanan kebersihan. Residential waste is the result of daily activities generated from residential areas which contain a mixture of inorganic and organic waste. The increasing population growth causes the volume of residential waste to continue to increase. Therefore, the community as a waste producer must participate in the management of residential waste. The purpose of this study was to analyze community participation in waste management, the level of community participation in residential waste management, settlement conditions and analyze the effect of the level of slums on community participation in residential waste management. The research method uses a survey method with a total sample of 4 sub-districts and a human sample of 100 people. Collecting data through the distribution of questionnaires, interviews and observations. Data analysis used descriptive analysis techniques and simple regression analysis. The results of the study found that the community in Gedebage District had made the habit of sorting organic and inorganic waste, processing organic waste into compost, processing inorganic waste into valuable items, using products that can be used repeatedly and using cloth bags when shopping. While the level of community participation is included in the medium category and settlement conditions with 53% non-slum settlements, 18% light slums, 21% moderate slums and 8% heavy slums. Research shows that men are more involved in community participation than women and in irregular and regular settlement patterns the level of community participation is in the medium category. The effect of settlement conditions on the level of community participation in managing residential waste using a simple regression analysis formula, namely =32.656+0.466X, this shows a regression coefficient value of 0.466, indicating that every 1 unit of X will increase the Y value of 0.466, where settlement conditions have an influence on participation Public. People in Gedebage Subdistrict rely a lot on Scrooge services or cleaning services in each Kelurahan which causes people to feel that because of the availability of cleaning services, there is no need to manage residential waste. To increase the level of community participation, awareness and concern from all walks of life are needed for residential waste and not relying on cleaning services.
Item Description:http://repository.upi.edu/72246/1/S_GEO_1604910_Title.pdf
http://repository.upi.edu/72246/2/S_GEO_1604910_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/72246/3/S_GEO_1604910_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/72246/4/S_GEO_1604910_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/72246/5/S_GEO_1604910_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/72246/6/S_GEO_1604910_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/72246/7/S_GEO_1604910_Appendix.pdf