IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN MEMANFAATKAN INFORMASI AKURAT PADA PEMBELAJARAN IPS (Studi Deskriptif pada Peserta Didik di SMPN 2 Lembang)

• Main Author: Zenmuiz Wahid AL Musthafawy, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2022-04-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/72765/8/S_PSIPS_1806900_Title.pdf; http://repository.upi.edu/72765/2/S_PSIPS_1806900_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/72765/3/S_PSIPS_1806900_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/72765/4/S_PSIPS_1806900_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/72765/7/S_PSIPS_1806900_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/72765/6/S_PSIPS_1806900_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/72765/5/S_PSIPS_1806900_Appendix.pdf
• Keywords: H Social Sciences (General); L Education (General)

Abstrak: Penelitian ini bertolak dari merebaknya masalah penyebaran hoax yang sering terjadi, hal ini dikarenakan minimnya minat baca dan literasi informasi pada masyarakat Indonesia. Upaya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, pemerintah mencanangkan peraturan untuk satuan pendidikan tentang penumbuhan budi pekerti melalui program gerakan literasi sekolah. Sekolah berperan penting dalam mengatasi kurangnya literasi. Peneliti tertarik pada pelaksanaan program gerakan literasi di SMPN 2 Lembang, sebagai sekolah inspiratif pada program WJLRC dan TMBB. Selain itu peneliti ingin mengetahui tingkat kecerdasan memanfaatkan informasi akurat pada pembelajaran IPS di SMPN 2 Lembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama perencanaan yang disiapkan oleh SMPN 2 Lembang dalam implementasi program gerakan literasi sudah cukup baik, dengan mempersiapkan program kerja yang akan dilaksanakan, Kedua, pelaksanaan program gerakan literasi di SMPN 2 Lembang dilakukan dengan tiga tahap, yakni: tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran, Ketika, faktor pendorong dalam implementasi program gerakan literasi di SMPN 2 Lembang yakni kerja tim GLS yang baik, fasilitas sekolah yang mendukung, kewajiban peraturan pemerintah, peserta didik yang berpotensial, respon kepala sekolah yang selalu baik. Sedangkan faktor penghambat dari program gerakan literasi di SMPN 2 Lembang yakni masih ada sebagian peserta didik yang malas dalam membaca, masih kurangnya buku sumber, lingkungan keluarga yang kurang mendukung serta kurangnya dorongan dari semua guru mata pelajaran. Abstract: This research departs from the widespread problem of spreading hoaxes that often occurs, this is due to the lack of interest in reading and information literacy in Indonesian society. In an effort to overcome the problems that occur, the government has issued regulations for education units regarding the growth of character through the school literacy movement program. Schools play an important role in overcoming the lack of literacy. Researchers are interested in the implementation of the literacy movement program at SMPN 2 Lembang, as an inspirational school for the WJLRC and TMBB programs. In addition, researchers want to know the level of intelligence utilizing accurate information on social studies learning at SMPN 2 Lembang. This research uses a qualitative approach with case study methods, data collection techniques by means of observation, interviews, and documentation studies. The results of this study indicate that the first planning prepared by SMPN 2 Lembang in the implementation of the literacy movement program is quite good, by preparing the work program to be implemented, Second, the implementation of the literacy movement program at SMPN 2 Lembang is carried out in three stages, namely: the habituation stage , the development stage and the learning stage, When, the driving factors in the implementation of the literacy movement program at SMPN 2 Lembang are good GLS teamwork, supportive school facilities, government regulatory obligations, potential students, the principal's response is always good. Meanwhile, the inhibiting factors of the literacy movement program at SMPN 2 Lembang are that there are still some students who are lazy in reading, the lack of source books, the unsupportive family environment and the lack of encouragement from all subject teachers.