BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI ANAK YANG MENGALAMI TRAUMA AKIBAT DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM : Studi Kasus dalam Rangka Uji Efektifitas Menggambar sebagai Alat Pengungkap Pengalaman Traumatik Anak Usia 9-13 Tahun di Desa Pusong, Kota Lhokseumawe

BINIBNGAN DAN KONSELING BAGI ANAK YANG MENGALAMI TRAUMA AKBAT KEKERASAN Dl NANGGROE ACEM DARUSSALAM (Studi Kasus dalam Rangka Uji Efektifitas Menggambar sebagai Alat Pengungkap Pengalaman Traumatik Anak Usia 9-13 Tahun di Deşa Pusong, Kota Lhokseumawe) Oleh : Jamawi Peneliüan ini bertitik tolak da...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Jarnawi, - (Author)
Format: Book
Published: 2005-09-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:BINIBNGAN DAN KONSELING BAGI ANAK YANG MENGALAMI TRAUMA AKBAT KEKERASAN Dl NANGGROE ACEM DARUSSALAM (Studi Kasus dalam Rangka Uji Efektifitas Menggambar sebagai Alat Pengungkap Pengalaman Traumatik Anak Usia 9-13 Tahun di Deşa Pusong, Kota Lhokseumawe) Oleh : Jamawi Peneliüan ini bertitik tolak dari adanya konflik berkekerasan di Nanggoe Aceh Darussalam yang mengakibatkan timbulnya berbagai masalah, salah satunya adalah gangguan psikologis berupa trauma yang dialami oleh sebagian anak-anak di sana. Semestinya, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secam optimal agar menjadi generasi penerus kehidupan bangsa. Akan tetapi, anak-anak di daemh konflik kekemsan senantiasa secam langsung ataupun tidak langsung telah menyaksikan, mendengar, bahkan merasakan berbagai peristiwa kekemsan yang sangat mengerikan. Akibatnya, sebagian dari mereka akan mengalami frauma. Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka gangguan trauma ini pada akhimya akan berpengaruh buruk dalam pertumbuhan dan perkembangan anak di masa yang akan datang. Berangkat dari masalah di ataş, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap efektifitas teknik menggambar dalam rangka pemberian layanan bimbingan dan konseling yang tepat bağ anak Deşa Pusong yang mengalami ganguan psikologis pascatrauma. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskril*if dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancam, menggambar bebas dan memilih gambar. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa sejumlah anak SDN 8 Deşa Pusong yang berusia 9-13 tahun diindikasikan telah mengalami gangguan stres pascatmuma (post traumatic stress disorder). ironinya, hingga saat ini, mereka belum memperoleh layanan bimbingan dan konseling pascatrauma yang semestinya. Hal ini diakibatkan oleh keterbatasan tenaga konselor, psikolog dan kesehatan mental lainnya. Sebenamya, untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kesehatan menül tersebut, pemerintah, melalui Depdiknas, telah melakukan keıja sama dengan beberapa perguruan tingğ di Indonesia dalam rangka mengadakan pelatihan konseling trauma bagi guru dan relawan di daerah konflik Aceh. Akan tetapi, pelatihan tersebut belum menjangkau guru-guru di Deşa Pusong, sehingga mereka belum mampu berbuat lebih baik dalam upaya memberikan layanan konseling trauma bağ siswa-siswanya. Hasil temuan lain menunjukkan bahwa konseling trauma dengan pendekatan Play Theraw dapat dijadikan salah satu alternatif penanganan trauma akibat kekerasan kepada anak di Naggroe Aceh Darussalam. Temuan ini berdasarkan üJi menggambar, salah satu teknik tempi seni dalam Play therapy yang dilakukan terhadap sejumlah responden. Hasilnya, temyata media mengambar dapat mengungkap berbagai perasaan anak yang ditekan di alam bawah sadar dan terwujud dalam bentuk goresan gambar. Pendekatan ini sangat membantu konselor atau peneliti dalam memahami masalah yang sedang dialami anak, sekaligus secara hipotetik dapat dijadikan salah satu terapi untuk pemulihan anak di Deşa Pusong Kota Lhokseumawe. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengatasi trauma pada anak adalah melalui pendekatan terapi bermain dengan teknik menggambar. Hal ini akan lebih efektif bila didukung oleh berbagai pihak, terutama keluarga atau orang yang terdekat dengan anak, termasuk pihak yang bertikai. Karena, lingkungan yang kondusif merupakan yarat mutlak untuk menuju pemulihan trauma anak secara menyeluruh.
Item Description:http://repository.upi.edu/74169/1/T_BP_029517_title.pdf
http://repository.upi.edu/74169/2/T_BP_029517_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/74169/3/T_BP_029517_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/74169/4/T_BP_029517_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/74169/5/T_BP_029517_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/74169/6/T_BP_029517_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/74169/7/T_BP_029517_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/74169/8/T_BP_029517_appendix.pdf