PENGELOLAAN KOMPENSASI GURU BANTU: Studi Analisis Pengelolaan Kompensasi Guru Bantu pada SekolahMenengah Atas Negeri di Kabupaten Banyuasin Provinsi SumateraSelatan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara empirik mengenai pengelolaan kompensasi Guru Bantu pada Sekolah Menegah Atas negeri di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini membahas mengenai bentuk dan jenis kompensasi yang diterima, sumber kompensasi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dewi Sundari, - (Author)
Format: Book
Published: 2004-10.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara empirik mengenai pengelolaan kompensasi Guru Bantu pada Sekolah Menegah Atas negeri di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini membahas mengenai bentuk dan jenis kompensasi yang diterima, sumber kompensasi, mekanisme pemberian kompensasi, kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan kompensasi serta kinerja Guru Bantu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif- kualitatif. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan kompensasi Guru Bantu pada Sekolah Menegah Atas Negeri di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan masih kurang efektif. Indikatornya adalah: (1) kompensasi yang diterima belum dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar (sandang, pangan dan papan). (2) Kompensasi yang diterima belum adil. (3) Mekanisme pemberian kompensasi masih menyulitkan dan tidak tepat waktu. (4) Bentuk dan jenis kompensasi kurang bervariatif. Bentuk kompensasi yang diterima Guru Bantu dari sekolah antara lain insentif kelebihan mengajar, wali kelas, pembina kegiatan ko/ekstra kurikuler, tranport, piket guru, membuat soal ujian, mengawas ujian, mengoreksi lembar jawaban, sebagai panitia, rumah dinas, pakaian dinas, THR, diklat/penataran, kesempatan memperoleh tambahan penghasilan, menggunakan fasilitas sekolah, kemudahan meiakukan pinjaman, cuti, pujian, senyuman, salam, sapa, dan persahabatan. Untuk kompensasi berupa honorarium dananya bersumber dari Pemerintah Pusat. Kemudian insentif dan kompensasi lainya berasal dari dana komite sekolah. Sedangkan kompensasi nonmonetcr bersumber dari kepala sekolah, guru PNS, siswa dan masyarakat.Mekanisme pemberian kompensasi dari Pemerintah Pusat disalurkan melalui rekening masing-masing Guru Bantu, sedangkan kompensasi dari komite sekolah, kepala sekolah guru PNS, dan siswa dilakukan secara langsung.Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan kompensasi adalah terbatasnya dana yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat,* Pemerintah Daerah dan Sekolah. Walaupun dengan jumlah kompensasi yang terbatas, namun Guru Bantu tetap menunjukan kinerja yang cukup baik. Ini dipicu dari keinginan Guru Bantu untuk diangkat menjadi PNS. Berdasarkan hasil penelitian, dapat direkomendasikan bahwa:, (1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan honor honor tambahan kepada Guru Bantu. (2) Pemerintah, sekolah dan masyarakat menggali sumber- sumber baru bagi pembiayaan pendidikan khususnya untuk kesejahteraan Guru Bantu. (3) Pemerintah membuat mekanisme penyaluran honorarium khusus kepada Guru Bantu di Daerah terpencil. (4) Pemerintah, Sekolah dan masyarakat bersama-sama mencari jalan keluar untuk memecahkan persoalaan pengelolaan Kompensasi Guru Bantu. (5) Pemerintah menindaWanjuti hasil penilaian kinerja dengan mengangkat Guru Bantu yang memiliki kinerja yang cukup baik.
Item Description:http://repository.upi.edu/74284/1/T_ADP_029523_title.pdf
http://repository.upi.edu/74284/2/T_ADP_029523_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/74284/3/T_ADP_029523_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/74284/4/T_ADP_029523_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/74284/5/T_ADP_029523_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/74284/6/T_ADP_029523_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/74284/7/T_ADP_029523_appendix.pdf