PENERAPAN MODEL MENGAJAR KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMACHIEVEMENTDIVISION (STAD) BAGI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS : Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Menulis Siswa Kelas III SMPN 2 Jatinunggal Sumedang Tahun Pelajaran 2004/2005

Penerapan Model Mengajar Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (Stau) Bagi Feningkatan Kemampuan Menulis(PenelitianTindakan Kelas pada Pembelajaran Menulis Siswa kelas III SMPN2 Jatinunggal Sumedang Tahun Pelajaran 2004/2005)". Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sutarman, - (Author)
Format: Book
Published: 2005-12-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penerapan Model Mengajar Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (Stau) Bagi Feningkatan Kemampuan Menulis(PenelitianTindakan Kelas pada Pembelajaran Menulis Siswa kelas III SMPN2 Jatinunggal Sumedang Tahun Pelajaran 2004/2005)". Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh setiap orang untuk melengkapi aktivitas komunikasinya. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan bahasa menekankan bahwatujuan akhir dari proses belajar bahasa adalah siswa terampil berbahasa, atau mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dalam aktivitas komunikasi sehari-hari. Data di Iapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa masih belum menggembirakan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh model mengajar yang diterapkan gum kurang variatif (penjelasan teori dilanjutkan dengan menulis secara individual dan dikumpulkan). Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan di SMPN 2 Jatinunggal Kabupaten Sumedang, penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan. Permasalahan yang ada adalah bahwa pembelajaran menulis yang selama ini berlangsung di SMPN 2 Jatinunggal Sumedang, (1) masih bersifat individual belum memanfaatkan potensi interaksi dan kerja sama antarsiswa, dan (2) minimnya umpan balik dari gum maupun rekan sejawat atau sesama teman belajar. Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini mencoba menerapkan model mengajar kooperatif tipe STAD {Student Team Achievement Division). Alasan pemilihan model ini karena diperkirakan akan mampu mengatasi permasalahan di atas, sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Model ini memungkinkan siswa untuk belajar menulis melalui praktik menulis berkelompok dengan memanfaatkan potensi interaksi dan kerja sama antarsiswa. Ketika proses belajar berlangsung, siswa dapat berdiskusi dan saling mengoreksi tulisan. Dari sini diharapkan siswa dapat menemukan dan menyadari kekurangannya sendiri, kemudian memperbaikinya agar tidak mengulangi lagi kesalahan penulisan karangan. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Hal ini dipilih karena kelas merupakan unit terkecil dalam sistem pembelajaran, sehingga semua gum perlu mendalami dan berperilaku kritis terhadap apa yang sebenarnya dilakukan oleh siswa maupun guru. Dengan demikian guru dapat mengubah sendiri strategi pembelajaran untuk memecahkan permasalahan yang ada sekaligus mengubah proses mejadi lebih efektif. Setelah melakukan aplikasi model, observasi proses, evaluasi hasil, dan refleksi perilaku pembelajaran sebanyak tiga siklus, diperoleh data bahwa model mengajar kooperatif tipe STAD sangat efektif digunakan pada pembelajaran menulis. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan nilai hasil belajar yang cukup berarti baik secara individu maupun klasikal. Selain itu, proses pembelajaran berlangsung semakin optimal dengan mengacu pada prinsip dan tahapan model mengajar kooperatif tipe STAD. Data peningkatan hasil belajar menulis diperoleh setelah dilakukan analisis dan evaluasi terhadap lima aspek (isi karangan, organisasi isi, kaiimat, pilihan kata, dan ejaan) pada tulisan siswa. Penganalisisan dan pengevaluasian tulisan berpedoman pada kriteria penilaian karangan dengan skala nilai 1-4, dengan rincian nilai 1 untuk rentang skor 0 -24% (kurang memuaskan), 2 untuk rentang skor 25 -49% (cukup memuaskan), 3 untuk rentang skor 50 - 74% (memuaskan), dan 4 untuk rentang skor 75 - 100% (sangat memuaskan). Dari hasil akhir diperoleh rata-rata nilai yang semakin meningkat, siklus I 2,46 (cukup), siklus II 3,15 (memuaskan), dan siklus III 3,46 (memuaskan). Hal ini membuktikan bahwa model ini mampu mengaktifkan siswa dalam proses belajar, sekaligus meningkatkan hasil belajar yaitu kemampuan menulis
Item Description:http://repository.upi.edu/74306/1/T_BIND_039440_title.pdf
http://repository.upi.edu/74306/2/T_BIND_039440_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/74306/3/T_BIND_039440_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/74306/4/T_BIND_039440_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/74306/5/T_BIND_039440_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/74306/6/T_BIND_039440_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/74306/7/T_BIND_039440_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/74306/8/T_BIND_039440_appendix.pdf