TUTURAN, MANTRA, DAN CERAKAN PENCAK SILAT DALAM TRADISI LISAN MASYARAKAT BANTEN :Studi Observasi Partisipan dalam Tradisi Lisan Pencak Silat Aliran Panca Tunggal Banten
Bangsa Indonesia sangat kaya dengan berbagai ragam budaya. Keragaman budaya tersebut merupakan potensi bangsa, maka nilai-nilai yang terkandung di dalamnya perlu digali dan ditransformasikan dalam pembangunan nasional. Sejak diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, peran daerah s...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2002-04.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Bangsa Indonesia sangat kaya dengan berbagai ragam budaya. Keragaman budaya tersebut merupakan potensi bangsa, maka nilai-nilai yang terkandung di dalamnya perlu digali dan ditransformasikan dalam pembangunan nasional. Sejak diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, peran daerah sangat menentukan untuk menumbuhkembangkan kemajuan daerahnya sendiri. Nilai-nilai kebudayaan yang tumbuh dan hidup disuatu daerah dapat dijadikan salah satu sumber pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusianya. Pendidikan dan sistem nilai yang diturunkan dari generasigenerasi sebelumnya dapat digali dengan berbagai penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti tradisi lisan yang berupa aspek tuturan, mantra, dan gerak pencak dalam kehidupan masyarakat pencak aliran Panca Tunggal Banten. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan keberadaan tuturan, mantra, dan gerakan pencak sebagai hasil tradisi lisan. Di samping itu, mencari hubungan ketiga aspek tersebut dan menghubungkannya dengan sosial budaya masyarakatnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengamatan terlibat dengan teknik wawancara dan didukung oleh peralatan tape recorder, camera, dan vidio camera. Adapun yang dijadikan responden adalah guru-guru pencak Panca Tunggal serta masyarakat pendukungnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, ketiga aspek tersebut dapat digolongkan ke dalam tradisi lisan. Di samping itu, di antara ketiganya terdapat hubungan yang logis serta berkaitan erat dengan sosial budaya masyarakatnya. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, terpeliharanya tradisi lisan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat pencak Panca Tunggal. Lebih jauh lagi, nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lisan tersebut dapat dijadikan cerminan bagi generasi yang akan datang. Dengan demikian, pemerintah daerah (Jawa Barat/Banten) dapat memasukkannya ke dalam program-program pembangunan daerahnya terutama dalam meningkatkan pendidikan dan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dan daerah. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/74456/1/T_BIND_989589_title.pdf http://repository.upi.edu/74456/2/T_BIND_989589_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/74456/3/T_BIND_989589_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/74456/4/T_BIND_989589_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/74456/5/T_BIND_989589_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/74456/6/T_BIND_989589_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/74456/7/T_BIND_989589_chapter6.pdf http://repository.upi.edu/74456/8/T_BIND_989589_bibliography.pdf http://repository.upi.edu/74456/9/T_BIND_989589_appendix.pdf |