PELATIHAN GURU SD MODEL SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA : Studi Pengembangan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berpikir Rasional di kelas 3 Sekolah Dasar

• Main Author: Rachmat, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2003-03-01.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/74524/1/T_IPA_009489_Title.pdf; http://repository.upi.edu/74524/2/T_IPA_009489_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/74524/3/T_IPA_009489_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/74524/4/T_IPA_009489_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/74524/5/T_IPA_009489_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/74524/6/T_IPA_009489_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/74524/7/T_IPA_009489_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/74524/8/T_IPA_009489_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General)

Penelitian ini mempelajari apakah pelatihan model simulasi bagi guru SD dapat meningkatkan kemampuan guru mengembangkan aspek KBR dan KPS pada pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan monitoring kedinasan ditemukan bahwa pelatihan pembelajaran IPA di Gugus Sekolah Dasar masih jauh dari tuntutan pembelajaran yang mengacu pada IPA sebagai proses. Atas dasar kajian dan studi lapangan itulah, maka fokus penelitian ini mengkaji pelatihan model simulasi dalam pembelajaran IPA. Model Pelatihan tersebut telah dicobakan kepada 7guru kelas 3dan 7Kepala SD. Analisis hasil pelatihan menunjukkan bahwa model pelatihan simulasi dapat meningkatkan kemampuan guru dalam perencanaan maupun melaksanakan pembelajaran EPA yang mengembangkan aspek KPS dan KBR (57,1%). Pada awal pelatihan aspek KPS yang dikuasai hanya mengamati dan aspek KBR lebih dominan pada mengmgat saja, tetapi setelah pelatihan hampir pada semua aspek KPS dan KBR dikembangkan. Perkembangan kemampuan melaksanakan pembelajaran tersebut ditunjukkan pula oleh hasil belajar siswa, berdasarkan uji t terhadap skor pre dan pos tes menunjukkan harga / hitung 44,90 (/tabel 2,70). Dengan demikian tmgkat kemampuan guru dalam pelatihan menunjukkan adanya perkembangan yang isiginifikan. Pelatihan model ini ditanggapi positif oleh para guru dan Kepala SD. Pelatihan ini memiliki keunggulan memberikan pengalaman langsung, mudah diingat/dipahami baik saat menyusun perencanaan maupun melaksanakan pembelajaran di kelas. Selain itu pelatihan model simulasi ini memiliki manfaat dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan profesional guru dalam tugas sehari-hari di sekolah. Sebaliknya kelemahan model pelatihan ini antara lain memerlukan pelatih yang profesional, namun dapat diatasi dengan mendatangkan pelatih lintas gugus.