PENGEMBANGAN POLA SOSIALISASI PERILAKU DEMOKRASI PANCASILA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas tentang Pengembangan Pola Sosialisasi Perilaku Demokrasi Pancasila dalam Pembelajaran PPKN dengan Menggunakan Pendekatan Pengajaran Inovatifdi MIN I Malang

• Main Author: Nur Wahyu Rochmadi, - (Author)
• Format: Book
• Published: 1997-07-01.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/74555/1/T_IPS_959629_Title.pdf; http://repository.upi.edu/74555/2/T_IPS_959629_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/74555/3/T_IPS_959629_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/74555/4/T_IPS_959629_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/74555/5/T_IPS_959629_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/74555/6/T_IPS_959629_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/74555/7/T_IPS_959629_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/74555/8/T_IPS_959629_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General)

Latar belakang dilaksanakan kegiatan penelitian ini adalah adanya tuntutan bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan demokrasi yang lebih maju sebagai bagian integral dan proses kelanjutan logis keberhasilan pembangunan nasional. Hal itu disebabkan demokratisasi dengan berbagai ragam penampilannya, terus merambah segala bidang kehidupan kolektif manusia baik yang berskala lokal, nasional maupun global serta adanya tuntutan untuk direalisasikan dalam berbagai kehidupan politik, sosial dan ekonomi semakin menguat. Tuntutan di atas memiliki kaitan yang erat dengan peran guru sebagai penyampai materi dan tranformasi nilai di kelas. Selain itu, kelas merupakan sarana vital dalam proses demokratisasi, serta merupakan wadah yang tepat dalam pengembangan pola demokratisasi yang sarat dengan mlai-nilai ideologis (Pancasila) melalui kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan guru. Demokratisasi di kelas tercermin dan interaksi yang terjadi antara guru dan murid serta suasana kelas yang dikembangkan guru di kelas. Bertolak dan hal milah dilakukan penelitian yang sifatnya konstruktif dalam mengembangkan proses sosialisasi perilaku demokrasi di kelas melalui inovasi dalam kegiatan pembelajaran. Fokus utama penelitian ini adalah: bagaimana mengembangkan pola sosialisasi perilaku demokrasi Pancasila melalui inovasi/improvisasi pengajaran dalam pembelajar an PPKN ditinjau dari unsur interaksi guru-siswa, interaksi siswa dengan siswa dan suasana kelas (classroom climate) di MIN I Malang. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah: 1) menemukan pola sosialisasi peri laku demokrasi Pancasila yang tepat dan sesuai, efektif dan efisien. Sekal.gus sebagai metode unggulan dalam penanaman/pemasyarakatan nilai dan perilaku demokratis untuk anak sekolah dasar, 2) meningkatkan/mengembangkan kemampuan profesional serta kreatifitas dan aktivitas guru sekolah dasar dalam menjalankan tugas pengajaran, 3)meningkatkan perolehan hasil belajar anak didik, baik itucakupan ranah (kognitif, afektif dan psikomotor) maupun kuantitas dan kualitasnya, dan 4) dari segi metodologis, produk dari kegiatan ini diharapkan dijadikan acuan oleh guru dan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk melaksanakan kegiatan sejenis dalam ruang lingkup dan waktu yang berbeda. Metodologi yang dipergunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) atau biasa disebut educational actrion research untuk membedakan dengan bentuk penelitian tindakan lainnya. Bentuk penelitian ini ala siklus (cycle) yang dilakukan tidak hanya sekali dengan mengacu pada model Elliott's. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengawasan(observe) dan refleksi (reflect). Temuan dari kegiatan penelitian ini adalah bahwa: 1) penggunaan pendekatan pembelajaran demokratis dan inovatif serta penuh improvisasi dalam pembelajaran PPKN merupakan langkah konstruktif untuk mengembangkan pola sosialisasi perilaku demokrasi Pancasila di kelas. Selain juga merupakan langkah yang efektif dan efisien dalam mengembangkan kehidupan demokratis yang bercorak selaras dengan tata budaya masyarakat Indonesia (sesuai dengan nilai-nilai Pancasila), bukan suatu demo kratisasi yang bercorak liberal (barat), dan 2) sangat susah merubah pola dan gaya mengajar guru. Walaupun, guru memiliki pengetahuan dan mampu melaksana-kan metode konstruktif tersebut serta mengetahui akan keuntungan dari pembaharuan yang dilakukannya, tetapi tetap memiliki keengganan melakukan perubahan. Saran yang dapat disampaikan kepada semua pihak yang terkait dengan pengem bangan pendidikan dasar kiranya urttuk mengembangkan metode yang efektif dan efisien untuk melakukan pembaharuan di sekolah dasar melalui pendekatan kebijakan baik yang bersifat administratif maupun akademik.