PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA TOPIK SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Pemahaman konseptual dalam ilmu kimia membutuhkan kemampuan untuk merepresentasikan dan menerjemahkan masalah-masalah kimia dalam bentuk representasi makroskopik, simbolik, dan mikroskopik secara simultan. Pembelajaran dengan metoda ceramah, diskusi, dan praktikum belum bisa memfasilitasi ketiga jen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Tuszie Widhiyanti, - (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pemahaman konseptual dalam ilmu kimia membutuhkan kemampuan untuk merepresentasikan dan menerjemahkan masalah-masalah kimia dalam bentuk representasi makroskopik, simbolik, dan mikroskopik secara simultan. Pembelajaran dengan metoda ceramah, diskusi, dan praktikum belum bisa memfasilitasi ketiga jenis representasi tersebut secara optimal, terutama untuk materi kimia yang bersifat abstrak. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi. Di samping pemahaman konsep, pembelajaran hendaknya melatih keterampilan berpikir siswa. Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu model pembelajaran berbasis teknologi informasi mengenai Sifat Koligatif Larutan yang dapat meningkatkan Keterampilan Generik Sains (KGS) dan Keterampilan Berpikir Kritis (KBK) siswa. Desain penelitian menggunakan One Group Pretes-Postes Design yang melibatkan 39 siswa SMA kelas XI. Data pretes dan pos-tes diolah untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep, KGS, dan KBK siswa. Tanggapan siswa dan guru terhadap model pembelajaran diketahui melalui angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan penguasaan konsep, KGS, dan KBK siswa pada nilai N-Gain kategori sedang. Peningkatan penguasaan konsep tertinggi terjadi pada konsep Tekanan Uap dan terendah pada konsep Kenaikan Titik Didih Larutan. Peningkatan KGS tertinggi dicapai pada aspek membangun konsep sedangkan yang terendah pada menyusun dan menerapkan pemodelan matematik. Peningkatan KBK tertinggi terjadi pada aspek menjawab pertanyaan "apa yang dimaksud dengan..?", sedangkan yang terendah pada kemampuan untuk memberikan alasan. Secara umum model pembelajaran ini mendapat tanggapan positif dari guru dan siswa. Untuk itu, perlu dikembangkan model yang serupa pada konsep-konsep yang lainnya
Item Description:http://repository.upi.edu/74571/1/T_IPA_053360_Title.pdf
http://repository.upi.edu/74571/2/T_IPA_053360_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/74571/3/T_IPA_053360_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/74571/4/T_IPA_053360_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/74571/5/T_IPA_053360_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/74571/6/T_IPA_053360_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/74571/7/T_IPA_053360_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/74571/8/T_IPA_053360_Appendix.pdf