KREATIVITAS GURU SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Studi Deksriptif-Analitis terhadap Guru dan Implikasinya untuk Program Pengembangan Kreativitas Guru Sejarah Sekolah Menengah Umum di Kotamadya Bandung

Penelitian ini bertolak dari anggapan bahwa kreativitas guru sejarah dalam pembelajarannya pada hakekatnya perlu ditingkatkan, mengingat peran dan fungsinya memeliki kontribusi penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran sejarah khususnya. Kreativitas pembelajaran sejarah yang pada umumnya tidak ba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dadang Supardan, - (Author)
Format: Book
Published: 2000-10-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertolak dari anggapan bahwa kreativitas guru sejarah dalam pembelajarannya pada hakekatnya perlu ditingkatkan, mengingat peran dan fungsinya memeliki kontribusi penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran sejarah khususnya. Kreativitas pembelajaran sejarah yang pada umumnya tidak banyak dibahas secara khusus, hal in berkait dengan kebiasaan mengajar sejarah yang menekankan pada tradisi guru sejarah yang mengandalkan interaksi "monolog" ataupun pola pembelajaran direktif lainnya. Padahal pembelajaran sejarah bukanlah sesuatu yang statis, rigid, dan mesti uniform. Pelajaran sejarah dapat dikemas melalui suatu penyajian yang menarik, fleksibel, elaboratif, imaginatif, sebagaimana halnya kedudukan sejarah yang merupakan perpaduan ilmu dan seni. Studi yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi hubungan motivasi pembelajaran dengan kreativitas guru, perbedaan kreativitas berdasarkan jenis kelamin, perbedaan kreativitas berdasarkan IPK, serta perbedaan kreativitas berdasarkan lamanya pengalaman bekerja sebagai guru sejarah. Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan kuesioner kepada 88 guru sejarah pada 48 Sekolah Menengah Umum di Kotamadya Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa antara motivasi pembelajaran dengan kreativitas guru sejarah memiliki hubungan yang signifikan. Semakin tinggi motivasi pembelajaranny, semakin tinggi pula kreativitas guru sejarah dalam pembelajarannya. Dengan kata lain kreativitas merupakan korelat kreativitas guru sejarah. Bahkan tercapainya skor motivasi pembelajaran yang tinggipun ( 78,65%) ternyata masih memperoleh skor kreativitas yang sedang (63%). Hal ini merefleksikan betapa perlunya pemenuhan aspek lain di luar motivasi, seperti; tersedianya sarana/prasarana yang menujang, insentif, kompetisi yang sehat, dan sebagainya. Hasil temuan lainnya mengungkapkan bahwa guru laki-laki ternyata lebih kreatif daripada guru perempuan. Hal sejalan teori-teori sosiobiologis, materialis (Marxis dan Non-Mrxis) maupun/e/w/ww. Selain itu bahwa IPK temyatabukan merupakan korelat kreativitas guru sejarah. Hal ini dapat dipahami karena IPK lebih merupakan hasil berfikir konvergen, sedangkan kreativitas lebih merupakan hasil berfikir divergen. Temuan lain, ternyata perbedaan penglaman kerja guru memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam arti semakin lama guru bekerja di suatu sekolah tertentu, ternyata semakin tidak kreatif. Produk akhir dari penelitian ini secara umum bahwa kreativitas guru sejarah dalam pembelajarannya masih jauh dari tingkatan yang diharapkan. Implikasi dan penelitian ini adalah perlunya dirumuskan suatu program pembelajaran sejarah yang memungkinkan kreativitas guru sejarah berkembang menjadi model peran yang diharapkan.
Item Description:http://repository.upi.edu/74577/1/T_IPS_989625_Title.pdf
http://repository.upi.edu/74577/2/T_IPS_989625_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/74577/3/T_IPS_989625_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/74577/4/T_IPS_989625_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/74577/5/T_IPS_989625_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/74577/6/T_IPS_989625_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/74577/7/T_IPS_989625_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/74577/8/T_IPS_989625_Appendix.pdf