PENGEMBANGAN ALAT UKUR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KIMIA UNTUK SISWA SMA

Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan oleh siswa SMA, karena menjadi modal dasar diantaranya untuk memahami konsep dalam disiplin ilmu kimia. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya, maka diperlukan suatu alat evaluasi yang dapat mengu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kartimi, - (Author)
Format: Book
Published: 2013-01-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan oleh siswa SMA, karena menjadi modal dasar diantaranya untuk memahami konsep dalam disiplin ilmu kimia. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya, maka diperlukan suatu alat evaluasi yang dapat mengukur kemampuan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan memvalidasi alat ukur berpikir kritis kimia untuk siswa SMA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development dari model Borg and Gall (1989) terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap pengembangan produk, dan tahap implementasi produk. Lokasi penelitian di SMA yang berada di wilayah Kota Cirebon (daerah pantai), Kabupaten Kuningan (daerah pertanian), dan Kabupaten Majalengka (daerah industri). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelasX dan XI IPA yang ditentukan secara random berjumlah 1314 orang.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa butir-butir soal tes pilihan ganda berjenjang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Indikator keterampilan berpikir kritis yang diakomodasi dalam pengembangan alat ukur berpikir kritis kima SMA adalah : (1) elementary clarification (37,9%), basic support (3,16%), inference (55,8%), advance clarification (2,11%), dan strategy and tactics (1,00%); (2) Karakteristik butir soal tes keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan memenuhi kualitas butir soal yang baik. Pada konsep hidrokarbon, termokimia, dan kesetimbangan kimiamemilikidaya pembeda dengan kriteria kurangsampai baik (rentang 0,0< DP ≤ 0,4), indeks kesukaran dengan kriteria sedang (rentang 0,3< IK ≤ 0,7), koefisien korelasi dengan kriteria rendah sampai sedang (rentang 0,2 <rxy ≤ 0,6), dan reliabilitas dengan kriteria sedang sampai sangat tinggi (rentang 0,4 <r11 ≤ 1,0); (3) Rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa SMA meningkat mulai dari Kabupaten Kuningan (x M3;=27,0), Kabupaten Majalengka (x M3;=29,2), dan Kota Cirebon (x M3;=33,4);(4) Rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa meningkat mulai dari kesetimbangan kimia (x M3;=21,13), termokimia (x M3;=33,6), dan konsep hidrokarbon (x M3;=33,7).
Item Description:http://repository.upi.edu/7473/1/d_ipa_1010280_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/7473/2/d_ipa_1010280_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/7473/3/d_ipa_1010280_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/7473/4/d_ipa_1010280_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/7473/5/d_ipa_1010280_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/7473/6/d_ipa_1010280_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/7473/7/d_ipa_1010280_bibliography.pdf