PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI COOPERATIVELEARNING DALAM PENINGKATAN SIKAPDEMOKRATIS SISWA:Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarahdi Kelas III IPS 2 SMUN ITarogong Garut

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan menemukan model pembelajaran cooperative learning dalam pembelajaran Sejarah di kelas yang menyentuh sikap afektif maupun psikomotorik, nilai-nilai demokratis dalam kehidupan sehari-hari siswa. Pendekatan yang digunakan adalah cooperti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Undang Suheryawan, - (Author)
Format: Book
Published: 2004-12.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan menemukan model pembelajaran cooperative learning dalam pembelajaran Sejarah di kelas yang menyentuh sikap afektif maupun psikomotorik, nilai-nilai demokratis dalam kehidupan sehari-hari siswa. Pendekatan yang digunakan adalah coopertive learning. Permasalahannya, bagaimana pembelajaran Sejarah ditampilkan dengan model cooperative learning, dan apakah mampu mengembangkan sikap domokratis siswa serta kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran Sejarah dengan model cooperative learning tersebut. Karena ruang lingkup penelitian ini lebih menitikberatkan suasana pembelajaran di kelas, maka metodologi penelitian yang digunakan adalah modode penelitian tindakan kelas (PTK) yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran Sejarah. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa : pertama, siswa lebih termotivasi untuk belajar secara aktif mengkaji dan menganalisa permasalahan secara seksama. Kedua, siswa memiliki keberanian untuk berpendapat sesuai dengan pemahaman dan pandangannya. Ketiga, siswa memperoleh pengalaman tentang perbedaan pendapat dan sikap demokratis. Keempat, melalui diskusi kelompok dan tugas kelompok siswa memiliki pemahaman tentang pentingnya kerjasama dalam kelompok. Kelima, siswa merasakan proses belajar lebih bermakna (meaningfull). Dengan demikian kretifitas dan aktifitas siswa makin menunjukkan peningkatan. Begitu juga hasil temuan terhadap aktivitas guru menunjukkan bahwa : Pertama, guru memahami pentingnya cooperative learning digunakan dalam pembelajaran untuk melatih kebersamaan. Kedua, guru mampu memahami dan menghargai pendapat atau pemahaman siswanya, sehingga tercipta iklim kelas yang demokratis. Ketiga, guru menyadari bahwa siswa bukan sebagai objek belajar melainkan sebagai subjek belajar. Direkomendasikan agar model atau pendekatan cooperative learning ini dapat diimplementasikan dalam pengembangan dan peningkatan sikap demokratis siswa terutama di SMU dalam upaya mewujudkan pembentukan karakter warga negara yang baik.
Item Description:http://repository.upi.edu/74888/1/T_IPS_019652_Tittle.pdf
http://repository.upi.edu/74888/2/T_IPS_019652_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/74888/3/T_IPS_019652_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/74888/4/T_IPS_019652_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/74888/5/T_IPS_019652_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/74888/6/T_IPS_019652_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/74888/7/T_IPS_019652_Appendix.pdf