HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN

• Main Author: Ismatul Maula, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2022-06-13.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/75232/1/TA_H5131_1902431_Title.pdf; http://repository.upi.edu/75232/2/TA_H5131_1902431_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/75232/3/TA_H5131_1902431_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/75232/4/TA_H5131_1902431_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/75232/5/TA_H5131_1902431_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/75232/6/TA_H5131_1902431_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/75232/7/TA_H5131_1902431_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General)

Anak usia 1-3 tahun atau disebut juga toddler termasuk ke dalam golden period dimana tiga tahun pertama kehidupan seorang anak mengalami tumbuh kembang yang pesat, oleh karena itu dibutuhkan gizi yang cukup. Apabila kebutuhan gizinya tidak terpenuhi akan berisiko menimbulkan masalah pada tumbuh kembang serta dapat mempengaruhi tahap kehidupan selanjutnya. Keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi disebut juga status gizi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status gizi, salah satunya adalah pengetahuan tentang gizi, terutama pada ibu. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi anak dengan status gizi anak usia 1-3 tahun. Jenis penelitian survey analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 55 pasang ibu dan anak usia 1-3 tahun di Posyandu Melati. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 26 dengan uji statistik Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang gizi anak berkategori baik sebesar 42 (76,4%), status gizi anak usia 1-3 tahun sebagian besar berkategori normal sebesar 48 (87,3%). Berdasarkan hasil uji Spearman Rank menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi anak dengan status gizi anak usia 1-3 tahun dengan nilai p value = 0,001<0,05, serta koefisien korelasi sebesar 0,428. Pengetahuan ibu sebagian besar baik tetapi masih kurang dalam pemahaman tentang macam zat gizi dan dampak dari kekurangan zat gizi, maka diharapkan puskesmas dapat meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang gizi anak, terutama pada macam zat gizi dan dampak kekurangan gizi pada anak. Children aged 1-3 years or toddlers are included in the golden period where the first three years of a child's life have rapid growth and development. Therefore, they need sufficient nutrition. If their nutritional needs are not fulfilled, then they are at risk of developing growth problems, and it affects next stage of life. The condition of the body due to food consumption and use of nutrients is called nutritional status. There are several factors that affect nutritional status, one of which is nutrition knowledge, especially for mothers. This research aimed to determine the correlation between the knowledge level of mother about child nutrition and the nutritional status of children aged 1-3 years. This research type was a correlation analytic survey with a cross sectional approach. Samples were obtained using a total sampling technique with 55 pairs of mothers and children aged 1-3 years at Posyandu Melati as participants. Data analysis used SPSS version 26 application with Spearman Rank statistical test. The results showed that most of the knowledge level of mother about child nutrition was in the good category of 42 (76.4%) and most of the nutritional status of children aged 1-3 years was in the normal category of 48 (87.3%). Based on the Spearman Rank test results, there was a correlation between the knowledge level of mother about child nutrition and the nutritional status of children aged 1-3 years with a p value = 0.001 <0.05, and a correlation coefficient of 0.428. Most of the mother's knowledge was good but comprehension of the nutrient types and the impact of nutrient deficiency was still lacking. Therefore, the Indonesia Community Health centers was expected to increase health education about child nutrition, especially on the nutrient types and the impact of malnutrition in children.