INTERNALISASI NILAI INTEGRASI UNTUK MENCIPTAKAN KEHARMONISAN HUBUNGAN ANTARETNIK : Studi Kasus Di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

Disertasi ini menelaah proses-proses penginternalisasian nilai integrasi dalam penciptaan hubungan antaretnik yang harmonis di dalam masyarakat yang berlatar belakang budaya yang majemuk di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Berbeda dengan beberapa kabupaten di Kalimantan Barat, sejarah tidak men...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Marmawi, R. (Author)
Format: Book
Published: 2012-12-06.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Disertasi ini menelaah proses-proses penginternalisasian nilai integrasi dalam penciptaan hubungan antaretnik yang harmonis di dalam masyarakat yang berlatar belakang budaya yang majemuk di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Berbeda dengan beberapa kabupaten di Kalimantan Barat, sejarah tidak mencatat adanya konflik antaretnik di Kabupaten Ketapang, baik untuk periode sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan Indonesia. Selama ini hubungan antaretnik di Kabupaten Ketapang menunjukkan tingkat keharmonisan yang tinggi. Aspek-aspek apa yang menyebabkannya jika dilihat dari perspektif proses integrasi sosial? Asumsi dasar disertasi ini adalah bahwa stabilitas suatu masyarakat bisa terwujud bila nilai-nilai budaya dapat dibagikan secara bersama, dan dilembagakan menjadi norma-norma sosial, serta dibatinkan oleh setiap individu sebagai sistem sosial. Penilaian dan perlakuan yang berbeda-beda terhadap suatu atau lebih kelompok etnik dapat mempengaruhi harmoni kehidupan pada masyarakat tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari tokoh etnik Madura, Dayak, Melayu, Tionghoa, Bugis, Ketua FKUB, Ketua Komisi I DPRD dan Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Ketapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) integrasi sosial dan harmonisasi hidup bermasyarakat tercipta atas konsensus mengenai nilai-nilai kemasyarakatan, (2) pemberdayaan tokoh-tokoh masyarakat dengan latar belakang kultural yang berbeda dan nilai-nilai kekeluargaan oleh pemerintah menjadi instrumen penting dalam mencegah konflik (3) integrasi sosial dan harmonisasi hidup bermasyarakat berdasarkan kesepakatan dan paksaan, dan (4) pendidikan formal, informal dan nonformal berperan dalam menanamkan nilai-nilai integrasi sosial dan harmonisasi hidup bermasyarakat. Masyarakat terintegrasi atas dasar nilai-nilai kekeluargaan sebagai warga negara Indonesia. Pertama, integrasi terwujud melalui perkawinan-silang. Kedua, penegakan hukum yang konsisten merupakan instrumen penting dalam upaya mencegah konflik. Ketiga, peran pemimpin sangat penting dalam memelihara perdamaian dan pelaksananaan pembangunan. Keempat, internalisasi nilai integrasi sosial terwujud melalui pendekatan keteladanan dan pemberian reinforcement.Kata Kunci: internalisasi, nilai, integrasi, harmonisasi, etnik
Item Description:http://repository.upi.edu/7652/1/d_pu_0908831_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/7652/2/d_pu_0908831_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/7652/3/d_pu_0908831_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/7652/4/d_pu_0908831_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/7652/5/d_pu_0908831_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/7652/6/d_pu_0908831_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/7652/7/d_pu_0908831_bibliography.pdf