MODEL PEMBELAJARAN HOLISTIK DALAM PENGEMBANGAN KETRAMPILAN BERPIKIR KESEJARAHAN

Tantangan dan permasalahan pendidikan IPS khususnya pendidikan sejarah di era global, terus bertambah sementara yang lama belum terselesaikan. Kesulitan yang dihadapi di antaranya adalah rendahnya penghargaan sebagian masyarakat/siswa terhadap penerapan ilmu tersebut yang dianggap hanya pelajaran ha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Murni, - (Author)
Format: Book
Published: 2006-10-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_7661
042 |a dc 
100 1 0 |a Murni, -  |e author 
245 0 0 |a MODEL PEMBELAJARAN HOLISTIK DALAM PENGEMBANGAN KETRAMPILAN BERPIKIR KESEJARAHAN 
260 |c 2006-10-23. 
500 |a http://repository.upi.edu/7661/1/d_ips_029806_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7661/2/d_ips_029806_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7661/3/d_ips_029806_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7661/4/d_ips_029806_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7661/5/d_ips_029806_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7661/6/d_ips_029806_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7661/7/d_ips_029806_bibliography.pdf 
520 |a Tantangan dan permasalahan pendidikan IPS khususnya pendidikan sejarah di era global, terus bertambah sementara yang lama belum terselesaikan. Kesulitan yang dihadapi di antaranya adalah rendahnya penghargaan sebagian masyarakat/siswa terhadap penerapan ilmu tersebut yang dianggap hanya pelajaran hapalan fakta-fakta dan kurang menuntut ketrampilan berpikir tahap tinggi (berpikir kesejarahan). Salah satu elemen yang berperan dan memiliki posisi strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dosen/guru. Temuan penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran sejarah di perguruan tinggi kurang memfasilitasi mahasiswa mengembangkan ketrampilan berpikir kesejarahan. Berikutnya memunculkan permasalahan pembelajaran sejarah di jenjang persekolahan, karena hal tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengetahuan dan pengalaman belajar calon guru sejarah tersebut dikembangkan di perguruan tinggi.Permasalahan utama penelitian ini adalah bagaimanakah mengembangkan model pembelajaran sejarah yang sesuai dan dapat meningkatkan ketrampilan berpikir kesejarahan mahasiswa pendidikan sejarah. Sejalan dengan permasalahan yang ada, tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran sejarah yang dapat meningkatkan ketrampilan berpikir kesejarahan mahasiswa.Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Ada tiga tahapan pokok dalam penelitian ini yaitu perencanaan, pengembangan dan pengujian model. Berdasarkan hasil studi kepustakaan dan studi lapangan (naturalistic inquiry) disusunlah draft model pembelajaran, yang kemudian dikembangkan melalui ujicoba secara terbatas dan meluas. Pelaksanaan ujicoba model dilakukan dengan metode penelitian tindakan (action research). Kegiatan pengujian model dilakukan di tiga perguruan tinggi dengan metode kuasi eksperimen (quasi- experiment).Dari hasil pengujian model ditemukan bahwa model pembelajaran holistik lebih unggul dalam meningkatkan ketrampilan berpikir kesejarahan mahasiswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Secara statistik model pembelajaran holistik yang diterapkan pada kelompok eksperimen, menunjukkan ketrampilan berpikir kesejarahannya lebih tinggi dibanding kelompok kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional, dengan harga F sebesar 631,446 yang memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05. Namun untuk perbedaan kemampuan berpikir kesejarahan antar tiga perguruan tinggi dengan kategori tinggi, sedang dan rendah yang menggunakan model ini secara statistik tidak signifikan pada =537; = 0.05 (F=1,048, memiliki signifikansi 0,488).Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran holistik efektif untuk meningkatkan ketrampilan berpikir kesejarahan mahasiswa. Temuan penelitian ini memiliki implikasi positif terhadap fungsi/peran dosen, aktivitas dan motivasi belajar sejarah mahasiswa serta penggunaan dokumen primer dalam pembelajaran sejarah. Selain itu mampu menghilangkan sikap saling menyalahkan antara dosen dan mahasiswa yang terkait dengan penyebab rendahnya ketrampilan berpikir kesejarahan yang dimiliki mahasiswa sebelumnya. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a K Law (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/7661/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/7661  |z Link Metadata