NILAI-NILAI PAEDAGOGIS IBADAH ZAKAT DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL :Studi Analisis tentang Personalisasi Ibadah Zakat dalain Bennasyarakat
Di dalam perintah menuniakan zakat (QS. At-Taubah/09: 103) terkandung nilainilai kesucian jiwa dan harta. Zakat merupakan tali penghubung sillaturrahmi di antara orang kaya dengan orang fakir dan miskin. Orang kaya akan merasa aman dan damai dalam hidupnya, karena banyak saudara yang turut serta men...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2004-08-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Di dalam perintah menuniakan zakat (QS. At-Taubah/09: 103) terkandung nilainilai kesucian jiwa dan harta. Zakat merupakan tali penghubung sillaturrahmi di antara orang kaya dengan orang fakir dan miskin. Orang kaya akan merasa aman dan damai dalam hidupnya, karena banyak saudara yang turut serta menjaga din, keluarga dan hartanya. Begitu pula, kegelisahan orang fakir dan miskin akan terobati dengan adanya bantuan orang kaya, sehinga orang fakir dan miskin akan merasa lega hati dan nngan dalam hidunya. Dengan zakat pula pintu gerbang kejahatan yang diakibatkan oleh kemiskinan ummat akan tertutup rapat, paling tidak, dapat dibatasi (berkurang). Dengan zakat, manusia dapat membentuk pola hidup bermasyarakat yang sejahtera lahir dan bathin. Kesejahteraan dalam bentuk lahiriyah, manusia akan terbebas dari kemiskinan, dan dalam bentuk bathiniyah, manusia akan bebas dari sifat-sifat tercela seperti takabbur, riya, pelit, serakah, dan diganti dengan sifat-sifat terpuji, seperti amanah, ramah, santun, kasih sayang, dermawan, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Zakat, infaq, dan atau shadaqah merupakan tanda kerahiman dari seseorang kepada orang Iain, yang setiap kerahiman senantiasa memunculkan sifat kasih sayang, dan cinta kasih di antara satu dengan lainnya. Orang yang mengeluarkan harta karena diminta, tidaklah termasuk orang dermawan, sebab yang disebut orang dermawan, adalah orang yang menunaikan haq-haq Allah Swt. dan rasulNya, yakni menunaikan zakat, dan mempunyai kepedulian sosial terhadap sesama atas kemauan niatnya sendiri dan karena keta atannya kepada Allah Swt., sehingga apapun yang diperbuat, la lakukan hanya karena, demi, dan untuk menggapai keridlaan Allah semata, tanpa ada tekanan ataupun harapan ucapan "terima kasih" dan sesama. Dengan zakat, hubungan sillaturrahmi antara si kaya dengan si miskin, dan antara si pangkat dengan si rakyat, akan lebih kokoh, sehingga kerukunan hidup manusia dapat dijalin dengan harmonis, dan dengan zakat pula, pintu gerbang kejahatan yang diakibatkan oleh kemiskinan ummat akan tertutup rapat arau paling tidak, akan berkurang. Hasil kajian yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa zakat merupakan: a) manifestasi rasa syukur kepada Allah, b) zakat dapat mempererat tali sillaturrahmi di antara sesama dalam membentuk pola hidup bermasyarakat yang sejahtera lahir dan bathin, c) zakat menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial, seperti kasih sayang, dermawan, dan kebersamaan, dan d) zakat dapat membebaskan jiwa manusia dari ketergantungan dan pendewaan terhadap harta benda, serta dapat menyembuhkan penyakit kotor lainnya, seperti sikap sombong atau takabbur, kikir, riya, dan serakah. Sedangkan implikasinya bagi dunia kependidikan adalah pengembangan metode pendidikan dunia afeksi seperti pembelajaran kasih sayang, amanah, kebersamaan, dermawan {learning to be together), dan pandai bersyukur {learning to he) yang tidak bisa dibelajarkan melalui metode ceramah atau dipidatokan, akan tetapi harus melalui pembiasaan, pelakonan {learning to do), dan suri tauladan dari orang dewasa, yakni orang tua di rumah, guru dan dosen di sekolah atau kampus, para Kyai, dan Ustadz di Pondok Pesantren dan Majlis Ta lim, serta para tokoh masyarakat di lingkungan sekitar. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/76728/1/T_PU_029473_Title.pdf http://repository.upi.edu/76728/2/T_PU_029473_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/76728/3/T_PU_029473_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/76728/4/T_PU_029473_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/76728/5/T_PU_029473_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/76728/6/T_PU_029473_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/76728/7/T_PU_029473_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/76728/8/T_PU_029473_Appendix.pdf |