MODEL KONSELING POSITIVE PEER CULTURE UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSIF :Studi Pengembangan Model Konseling Bagi Siswa Tunanetra di Sekolah Inklusif MAN, Daerah Istimewa Yogyakarta

Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan empirik yang menunjukkan bahwa siswa tunanetra yang bersekolah di sekolah inklusif MAN Maguwoharjo D.I. Yogyakarta mengalami kesulitan dalam hal berinteraksi sosial dengan siswa awas. Permasalahan interaksi sosial ini menuntut perlunya pendekatan layanan k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hadi, Purwaka (Author)
Format: Book
Published: 2013-09-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan empirik yang menunjukkan bahwa siswa tunanetra yang bersekolah di sekolah inklusif MAN Maguwoharjo D.I. Yogyakarta mengalami kesulitan dalam hal berinteraksi sosial dengan siswa awas. Permasalahan interaksi sosial ini menuntut perlunya pendekatan layanan konseling yang bisa mengatasinya. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model konseling untuk meningkatkan interaksi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusif. Model konseling yang dikembangkan adalah model konseling positive peer culture (PPC) berdasarkan pendekatan behavioral melalui teknik pembentukan perilaku model. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Intervensi melalui eksperimen penelitian Subyek Tunggal atau Single Subject Research (SSR). Penelitian ini melibatkan siswa awas dan siswa tunanetra kelas X dan XI di Madrasah Aliyah Negeri Maguwoharjo D.I. Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Data hasil studi menunjukkan siswa tunanetra mengalami masalah interaksi sosial pada aspek perilaku sosial dan aspek keterampilan interaksi sosial. Intervensi model konseling PPC dengan desain eksperimen cross conditions menunjukkan adanya peningkatan interaksi sosial pada siswa tunanetra. Diagram dan grafik hasil intervensi menunjukkan estimasi kecenderungan arah positif/menaik, jejak data menunjukkan kecenderungan positif serta adanya perubahan level yang signifikan. Hasil uji lapangan yang divalidasi secara rasional dan empirik menunjukkan bahwa model konseling positive peer culture efektif untuk meningkatkan interaksi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusif. Intervensi konseling PPC menghasilkan dinamika perubahan perilaku sosial yang semakin positif serta meningkatnya kemampuan keterampilan interaksi sosial oleh siswa tunanetra. Model konseling PPC direkomendasikan sebagai program layanan konseling untuk menangani masalah interaksi sosial di sekolah lanjutan tingkat atas penyelenggara inklusif
Item Description:http://repository.upi.edu/7684/1/d_bp_0602457_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/7684/2/d_bp_0602457_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/7684/3/d_bp_0602457_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/7684/4/d_bp_0602457_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/7684/5/d_bp_0602457_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/7684/6/d_bp_0602457_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/7684/7/d_bp_0602457_bibiography.pdf