TEKNIK LATIHAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING INDIVIDUAL

Pentingnya konselor memiliki penguasaan terhadap keterampilan konseling dan rendahnya kinerja konselor di sekolah dalam memberikan layanan menjadi latarbelakang penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas teknik microcounseling, interpersonal process recall dan didactic experi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hafina, Anne (Author)
Format: Book
Published: 2010-08-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pentingnya konselor memiliki penguasaan terhadap keterampilan konseling dan rendahnya kinerja konselor di sekolah dalam memberikan layanan menjadi latarbelakang penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas teknik microcounseling, interpersonal process recall dan didactic experiential dalam latihan keterampilan dasar konseling individual (KDKI) bagi mahasiswa sebagai calon konselor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Latin Square. Subjek penelitian terdiri atas 75 orang mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan angkatan 2007 FIP UPI yang dibagi ke dalam 4 kelompok. Setiap kelompok mengalami teknik latihan microcounseling, interpersonal process recall (IPR) dan didactic experiential (DE) pada keterampilan attending, responding, personalizing dan initiating mengikuti desain Latin-Square Pengujian efektivitas setiap teknik menggunakan analysis of covariance (ANCOVA) terhadap skor postes dengan memperhitungkan skor pretes sebagai covariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik microcounseling menurut penilaian dosen lebih efektif daripada teknik IPR maupun DE pada latihan keterampilan attending, responding, dan initiating. Sementara menurut penilaian mahasiswa, teknik microcounseling lebih efektif daripada teknik DE pada latihan keterampilan responding. Menurut penilaian dosen, teknik DE menunjukkan lebih efektif daripada teknik microcounseling dan IPR pada latihan keterampilan personalizing, sementara menurut penilaian mahasiswa dan konseli, teknik DE lebih efektif daripada teknik microcounseling pada latihan keterampilan personalizing. Menurut penilaian dosen dan konseli, teknik IPR lebih efektif daripada teknik DE pada latihan keterampilan attending, serta menurut penilaian konseli lebih efektif daripada teknik microcounseling dan DE pada latihan keterampilan responding dan personalizing, Menurut penilaian mahasiswa, IPR menunjukkan lebih efektif daripada teknik microcounseling pada latihan keterampilan personalizing. Menurut penilaian dosen, teknik microcounseling lebih efektif daripada teknik IPR dan DE secara konsisten pada latihan keterampilan attending, responding dan initiating. Teknik DE lebih efektif daripada teknik microcunseling dan IPR pada latihan keterampilan personalizing. Menurut mahasiswa, teknik DE lebih efektif daripada teknik microcounseling dan IPR pada latihan keterampilan attending. Menurut konseli IPR lebih efektif daripada teknik DE dan microcounseling pada latihan keterampilan responding dan personalizing. Rekomendasi ditujukan bagi pelatihan KDKI attending, responding dan initiating sebaiknya menggunakan teknik microcounseling, tetapi untuk KDKI personalizing menggunakan teknik DE. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan terhadap empat komponen utama yaitu mahasiswa sebagai calon konselor (supervise), orang yang memberikan pelatihan (dosen/supervisor), proses latihan dan kriteria hasil.
Item Description:http://repository.upi.edu/7701/1/d_bp_019886_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/7701/2/d_bp_019886_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/7701/3/d_bp_019886_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/7701/4/d_bp_019886_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/7701/5/d_bp_019886_bibliography.pdf