EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI
Masalah utama yang diteliti adalah efektivitas kepemimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam pembinaan olahraga prestasi pada angkat besi dan angkat berat, dengan memperhitungkan konteks lingkungan sosial-budaya dan tahap sosialisasi pada para atlet usia muda serta peranan kebijakan pemerintah terha...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012-07-24.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Masalah utama yang diteliti adalah efektivitas kepemimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam pembinaan olahraga prestasi pada angkat besi dan angkat berat, dengan memperhitungkan konteks lingkungan sosial-budaya dan tahap sosialisasi pada para atlet usia muda serta peranan kebijakan pemerintah terhadap pembinaan prestasi olahraga yang berkaitan dengan penghargaan dan bantuan. Hubungan fungsional antara prestasi angkat besi dan angkat berat dengan fisik, fisiologis, dan motivasi para atlet juga menjadi fokus kajian. Untuk menjawab masalah tersebut, dua pendekatan yang ditempuh, yaitu pendekatan kualitatif disusul dengan pendekatan kuantitatif. Sementara unit analisis adalah Padepokan Gajah Lampung serta pembina dan 47 orang atlet (20 putri dan 27 putra). Data kualitatif diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan angket, sedangkan data kuantitatif melalui tes dan pengukuran serta angket. Kesimpulan didapat (1) model manajemen, gaya kepemimpinan pelatih, dan lingkungan sosial budaya dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pembina-an, (2) sosialisasi cabang olahraga angkat besi cukup efektif terhadap keterlibatan atlet usia muda melalui keberhasilan atlet pendahulu sebagai model, dan (3) kebijakan pemerintah dapat mendorong keberlangsungan pembinaan. Hasil analisis kuantitatif secara simultan dan parsial pada atlet putra menunjukan bahwa faktor fisiologis berupa kekuatan tarikan lengan dan daya ledak (power) serta faktor fisik yakni tinggi badan terdapat hubungan dan pengaruh terhadap prestasi angkatan. Sedangkan pada atlet putri baik secara simultan maupun parsial menunjukan bahwa faktor fisiologis yakni kekuatan genggam tangan kanan dan faktor fisik berupa lingkar lengan terdapat hubungan dan pengaruh yang nyata terhadap prestasi angkatan. Namun faktor motivasi pengaruhnya lebih kecil bahkan negatif. Dari hasil studi ini direkomendasikan bahwa, untuk pengembangan pembinaan olahraga prestasi yang efektif dan efisien perlu mempertimbangkan organisasi yang sederhana. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/7741/1/d_por_0705323_chapter1%281%29.pdf http://repository.upi.edu/7741/2/d_por_0705323_chapter2%281%29.pdf http://repository.upi.edu/7741/3/d_por_0705323_chapter3%281%29.pdf http://repository.upi.edu/7741/4/d_por_0705323_chapter4%281%29.pdf http://repository.upi.edu/7741/5/d_por_0705323_chapter5%281%29.pdf http://repository.upi.edu/7741/6/d_por_0705323_bibliography%281%29.pdf |