MODEL PEMBELAJARAN BERLATAR BUDAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI PEDAGOGIS TUTOR DAN SISWA:Penelitian Pengembangan pada Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal di Kota Bandung
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa budaya sebagai sebuah sistem komunikasi normatif yang berdiri di atas tatanan masyarakat memiliki kekhasan tersendiri hubungannya dengan interaksi pedagogis. Penelitian ini bermaksud mengembangkan model pembelajaran berlatar budaya lokal untuk men...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012-09-11.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa budaya sebagai sebuah sistem komunikasi normatif yang berdiri di atas tatanan masyarakat memiliki kekhasan tersendiri hubungannya dengan interaksi pedagogis. Penelitian ini bermaksud mengembangkan model pembelajaran berlatar budaya lokal untuk meningkatkan interaksi pedagogis. Secara empirik adanya kebutuhan belajar sebagai suatu kesenjangan yang harus diatasi dan model pembelajaran berlatar budaya lokal sebagai solusinya. Fokus penelitian ini adalah: bagaimana bentuk model pembelajaran berlatar budaya lokal yang dapat meningkatkan interaksi pedagogis? Pengembangan model pembelajaran berlatar budaya lokal yang dapat meningkatkan interaksi pedagogis ini didasarkan pada teori dan konsep sebagai berikut: (1) konsep pembelajaran berlatar budaya lokal, (2) konsep interaksi pedagogis, (3) Konsep belajar mengajar, dan (4) konsep pendidikan anak usia dini. Penelitian ini di desain dengan pendekatan: penelitian dan pengembangan (research and development) dengan metode deskriptif case study. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Sampel penelitian eksperimen menggunakan purposif sampling, dengan menentukan dua belas PAUD yaitu PAUD di Kota Bandung yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni 6 PAUD sebagai kelas eksperimen dan 6 PAUD lainnya sebagai kelas kontrol. Temuan penelitian ini di antaranya: (1) penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non-Formal di Kota Bandung menunjukkan bahwa tingkat pencapaian perkembangan kelompok usia 4-≤ 6 tahun yang meliputi nilai-nilai agama dan moral (mengenal Tuhan melalui agama yang dianutnya; membiasakan diri beribadah; memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb); membiasakan diri berperilaku baik; fisik motorik kasar, motorik halus, kesehatan fisik; kognitif; bahasa; dan sosial emosional di PAUD Kota Bandung masih kurang optimal; (2) model yang dikembangkan secara konseptual mampu meningkatkan interaksi pedagogis adalah pengembangan konseptual model yang dilakukan secara aktif partisipatif dalam memantapkan model; (3) implementasi model dilakukan melalui tahapan pengujian model melalui teknik: analisis kualitas model, penilaian ahli, dan uji lapangan; dan (4) efektivitas model pembelajaran berlatar budaya lokal untuk meningkatkan interaksi pedagogis cukup tinggi sehingga memberikan dampak positif baik terhadap pihak tutor (guru) maupun siswa. Kesimpulan penelitian ini dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran berlatar budaya lokal yang dikembangkan efektif bagi peningkatan interaksi pedagogis di PAUD Kota Bandung. Implikasi penelitian menunjukkan bahwa adanya optimalisasi, motivasi, partisipasi aktif baik dari seluruh komponen pembelajaran seperti, pengelola PAUD, budayawan, dan pihak lain yang terkait. Rekomendasinya bahwa penelitian ini dapat dijadikan alternatif model pembelajaran bagi pengembangan interaksi pedagogis yang berlatar budaya lokal. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/7749/1/d_pls_0706276_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/7749/2/d_pls_0706276_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/7749/3/d_pls_0706276_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/7749/4/d_pls_0706276_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/7749/5/d_pls_0706276_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/7749/6/d_pls_0706276_bibiography.pdf |