STRATEGI HEURISTIC MODEL POLYA PADA PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA : Penelitian Tindakan Kelas di Satu Sekolah Menengah Umum Cimahi

Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Strategi heuristic model Polya adalah strategi menyederhanakan masalah agar membantu menemukan ide dalam pemecahan masalah. Penyederhanaan masalali dilakukan den...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Jepta Surbakti, - (Author)
Format: Book
Published: 2002-10.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_77931
042 |a dc 
100 1 0 |a Jepta Surbakti, -  |e author 
245 0 0 |a STRATEGI HEURISTIC MODEL POLYA PADA PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA : Penelitian Tindakan Kelas di Satu Sekolah Menengah Umum Cimahi 
260 |c 2002-10. 
500 |a http://repository.upi.edu/77931/1/T_MTK_989687_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/77931/2/T_MTK_989687_Chapter%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/77931/3/T_MTK_989687_Chapter%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/77931/4/T_MTK_989687_Chapter%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/77931/5/T_MTK_989687_Chapter%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/77931/6/T_MTK_989687_Chapter%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/77931/7/T_MTK_989687_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/77931/8/T_MTK_989687_Appendix.pdf 
520 |a Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Strategi heuristic model Polya adalah strategi menyederhanakan masalah agar membantu menemukan ide dalam pemecahan masalah. Penyederhanaan masalali dilakukan dengan cara membuat analogi, peragaan, sketsa, ilustrasi, metafora, atau keputusan induktif. Strategi ini dilakukan siswa dengan cara penyederhanaan masalah menjadi masuk akal (dapat dipahami siswa), dan melengkapi data-data sesuai dengan keadaan soal. Walaupun penyelenggaraan strategi ini siswa tidak selalu menemukan ide, tetapi dengan melakukan strategi ini, siswa menjadi sibuk mencoba-coba cara yang paling tepat. Siswa berusaha keras mempelajari prosedur operasi yang dapat dipergunakannya dengan cara menukar-nukar langkah pemecahan yang lebih memungkinkan. Langkah-langkah pemecahan masalah matematika yang dilakukan siswa merupakan tahap pemecahan masalah Polya, yang terdiri dari empat tahap, yaitu: memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kebenaran jawaban. Hasil pengolalian data menunjukkan bahwa kualitas kemampuan menerapkan strategi heuristic model Polya dalam memecahkan masalah matematika, baik selama dialog guru dengan siswa, diskusi kelompok, dan tes individu masih relatif rendah. Guru banyak melakukan bimbingan kepada siswa ketika mengeksplorasi hasil kajian soal, mengimplementasi kajian, dan pada saat memeriksa kebenaran jawaban. Guru mengarahkan siswa sebesar 55% dari keseluruhan aktivitas dialog yang dilakukan di kelas. Kerjasama kelompok yang terjadi selama diskusi kelompok rata-rata hanya sebesar 55% dari keseluruhan aktivitas diskusi kelompok. Kualitas siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan tingkat kemampuan individu dalam kelas diperoleh seperti berikut: 62% siswa dapat memahami masalah, 19% siswa dapat mengalisis soal, 9% siswa dapat mempergunakan ilustrasi atau gambar, 6% adalah siswa dapat melakukan eksplorasi masalah, dan sebesar 3% adalali siswa dapat memeriksa kebenaran jawaban. Siswa yang dapat melakukan pemecahan masalah secara baik hanya 18%. Hambatan siswa melakukan strategi heuristic model Polya dalam pemecahan masalah cenderung diakibatkan karena penguasaan materi masih rendah dan kesuhtan siswa melakukan strategi Heuristic Model Polya; besar prosentasinya secara berturut-turut adalah 38%dan 62%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dikemukakan saran bahwa pembelajaran pemecahan masalah menggunakan strategi heuristic model Polya dapat memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan siswa asalkan materi prasyarat siswa cukup baik. Oleh karena itu, guru semestinya mempersiapkan terlebih dahulu materi prasyarat secara optimal dan melatih siswa agar terbiasa membuat jawaban sendiri dan mengungkapkan pendapat kepada temannya atau kepada guru. Kemudian soal tes yang siswa hadapi dilengkapi dengan petunjuk pengerjakaan berupa alternatif-alternatif pengerjaan proses pemecahan yang tidak mengarahkan siswa langsung ke jawaban. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/77931/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/77931  |z Link Metadata