ANALISIS METABOLIT SEKUNDER DAUN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconitifolius) PADA PERBEDAAN KETINGGIAN DENGAN METODE GC-MS

Pepaya jepang (Cnidoscolus aconitifolius) merupakan salah satu tanaman yang dapat ditemukan diberbagai daerah di Indonesia. Pemanfaatan pepaya jepang masih sedikit karena keterbatasan pengetahuan dalam mempresentasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil perbandingan senyawa metabol...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Siti Athiyah Nadiana, - (Author)
Format: Book
Published: 2022-08-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pepaya jepang (Cnidoscolus aconitifolius) merupakan salah satu tanaman yang dapat ditemukan diberbagai daerah di Indonesia. Pemanfaatan pepaya jepang masih sedikit karena keterbatasan pengetahuan dalam mempresentasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil perbandingan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada helai dan tangkai daun pepaya jepang yang tumbuh pada ketinggian yang berbeda, sehingga diharapkan mampu meningkatkan pemanfaatan lebih lanjut pada tanaman ini. Pada penelitian ini dilakukan analisis kandungan metabolit sekunder daun pepaya jepang dengan perbedaan tempat ketinggian menggunakan GC-MS. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan di analisis menggunakan GC-MS. Data hasil analisis GC-MS diidentifikasi menggunakan data pustaka National Institute of Standarts and Technology (NIST) dan PubChem. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 17 senyawa metabolit sekunder yang teridentifikasi dari daun di daerah Buahbatu (660 mdpl) dengan senyawa tertinggi berasal dari golongan fenolik dan aldehid. Terdapat 18 senyawa metabolit sekunder yang teridentifikasi dari daun di daerah Cipaku (850 mdpl) dengan senyawa tertinggi berasal dari golongan fenolik. Terdapat 3 senyawa yang ditemukan dari semua sampel, yaitu HMF, piranon, dan varamol dengan konsentrasi yang berbeda. Kesimpulannya bahwa perbedaan ketinggian tempat penanaman pepaya jepang mempengaruhi jumlah, jenis, dan konsentrasi senyawa metabolit sekunder pada sampel helai dan tangkai daun. Japanese papaya (Cnidoscolus aconitifolius) is one of the plants that can be found in various regions in Indonesia. The use of japanese papaya is still small due to limited knowledge in its presentation. This study aims to obtain the results of the comparation of secondary metabolites contained in the leaves and petiole of japanese papaya which grow at different altitude, so that it is expected to be able to increase further utilization of this plant. In this study, an analysis of the secondary metabolite content of japanese papaya leaves with differences in altitude was carried out using GC-MS. Samples were extracted by maceration method with 96% ethanol solvent and analyzed using GC-MS. The results of the GC-MS data analysis were identified using library data from the National Institute of Standards and Technology (NIST) and PubChem. The results of this study contained 17 secondary metabolites derived from leaves in the Buahbatu area (660 mdpl) with the highest compounds originating from the phenolic and aldehyde groups. There are 18 secondary metabolites from leaves in the Cipaku area (850 masl) with the highest compounds from the phenolic group. There were 3 compounds found from all samples, namely HMF, piranone, and varamol with different concentrations. The conclusion is that the difference in the height of papaya flower planting affects the amount, type, and concentration of secondary metabolites found in the leaf and petiole samples.
Item Description:http://repository.upi.edu/78552/1/S_BIO_1800593_Title.pdf
http://repository.upi.edu/78552/2/S_BIO_1800593_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/78552/3/S_BIO_1800593_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/78552/4/S_BIO_1800593_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/78552/5/S_BIO_1800593_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/78552/6/S_BIO_1800593_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/78552/7/S_BIO_1800593_Appendix.pdf