HUBUNGAN ANTARA LATAR BEUKANG PENDIDIKAN, HASIL PELATIHAN FUNGSIONAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA PENILIK PLS di SULAWESI UTARA

Penelitian ini merujuk pada permasalahan utama yakni "Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara latar belakang pendidikan, hasil pelatihan fungsional dan kecerdasan emosional dengan kinerja penilik PLS'. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana huungan antara variabel...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mayke S. Simboh, - (Author)
Format: Book
Published: 2005-10-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini merujuk pada permasalahan utama yakni "Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara latar belakang pendidikan, hasil pelatihan fungsional dan kecerdasan emosional dengan kinerja penilik PLS'. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana huungan antara variabel bebas yang ada dengan variabel terikat yakni kinerja penilik PLS yang telah dirumuskan dan diajukan melalui hipotesis. Latar belakang pendidikan adalah tingkat serta relevansi atau kualifikasi pendidikan yang dimiliki atau diperoleh seseorang melalui pendidikan formal yang dibuktikan dengan ijazah mulai dari ; Pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, yang dijadikan dasar seseorang dalam bertindak dan memperoleh pekerjaan. Kecerdaan emosional (KE) adalah ; Bagaimana menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan, membangun hubungan produktif dan meraih keberhasilan ditempat kerja. Hasil Pelatihan fungsional adalah hasil belajar berupa kemampuan-kemampuan yang diperoleh peserta pelatihan yang berpartisipasi atau terlibat dalam kegiatan proses belajar mengajar pada suatu pelatihan fungsional penilik. Berupa kemampuan kognisi atau pengetahuan, kemampuan afeksi atau pemahaman dan kemampuan psikomotorik atau ketrampilan. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan/kemampuan, usaha, kesungguhan serta perilaku yang ditunjukan. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitif dengan metode analisis statistik korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penilik yang ada di Propinsi Sulawesi Utara. Sampel diambil sebanyak 42orang penilik dari 74 penilik yang mengikuti pelatihan pada tahun 2004. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik gabungan dari beberapa tehnik sampling yakni "stratified random sampling". Sedangkan tehnik pengumpulan data menggunakan angkettertutup yang disebarkan pada responden. Data penelitian dihitung dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi baik secara tunggal maupun secara ganda. Hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis pada taraf signifikansi 0,05 menunjukan; masing-masing variabel bebasyang ada mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja penilik PLS. Dimana nilai koefisien korelasi variabel Xi adalah 0,438 dengan koefisien determinan =19,254%, uji signifikansi dengan t-tes menghasilkan nilai 3,088 yang berarti signifikan, sementara persamaan regresi menunjukan Y =39,777 + 0,549. Nilai koefisien korelasi variabel X2 terhadap Yadalah 0,633 dan koefisien determinan r2= 0.6332 x 100% = 40,087 %, uji signifikan dengan t-tes hasilnya adalah 5,173 = signifikan, sementara persamaan regresi menunjukan Y= 0,604 + 32,431. Variabel X3 terhadap Ynilainya koefisiennya adalah 0,592 dengan koefisien determinan atau r2= 0,5922 x 100% =35,100%, uji signifikan dengan t-tes nilainya 4,651 artinya signifikan, sementara persamaan regresi menunjukan35,417 + 0,567. Bahkan secara bersama-sama variabel independen ini menunjukkan hubungan yang positif serta memberikan kontribusi yang besar padavariabel dependennya. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen (Xi,X2, X3) terhadap variabel dependen (Y) baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa latar belakang pendidikan, hasil pelatihan fungsional dan kecerdasan emosional penilik PLS, memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap peningkatan prestasi kerja atau kinerja penilik PLS dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Untuk itu disarankan agar dalam rekrutmen penilik PLS harus berdasarkan kualifikasi pendidikan, disamping itu pelatihan harus dilaksanakan dengan baik dan efektif serta pengembangan kecerdasan emosional penilik harus segera dilaksanakan agar dapat meningkatkan kualitas penilik PLS untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.
Item Description:http://repository.upi.edu/78905/1/T_PLS_039465_Title.pdf
http://repository.upi.edu/78905/2/T_PLS_039465_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/78905/3/T_PLS_039465_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/78905/4/T_PLS_039465_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/78905/5/T_PLS_039465_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/78905/6/T_PLS_039465_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/78905/7/T_PLS_039465_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/78905/8/T_PLS_039465_Appendix.pdf