MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN PESERTA PROGRAM LIFE SKILLS PERTUKANGAN KAYU :Kasus Fase Sosialisasi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusa Kambangan

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia hams dilakukan pada semua sektor termasuk di Lembaga Pemasyarakatan(LP). Lembaga Pemasyarakatan sebagai Unit Pelaksana Teknis di Departemen Hukum dan HAM mempunyai visi dan misi kependidikan dalam rangka untuk mengembalikan narapidana ke masyarakat agar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Purwanto, - (Author)
Format: Book
Published: 2005-10-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_78926
042 |a dc 
100 1 0 |a Purwanto, -  |e author 
245 0 0 |a MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN PESERTA PROGRAM LIFE SKILLS PERTUKANGAN KAYU :Kasus Fase Sosialisasi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusa Kambangan 
260 |c 2005-10-01. 
500 |a http://repository.upi.edu/78926/1/T_PLS_039548_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/78926/2/T_PLS_039548_Chapter%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/78926/3/T_PLS_039548_Chapter%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/78926/4/T_PLS_039548_Chapter%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/78926/5/T_PLS_039548_Chapter%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/78926/6/T_PLS_039548_Chapter%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/78926/7/T_PLS_039548_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/78926/8/T_PLS_039548_Appendix.pdf 
520 |a Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia hams dilakukan pada semua sektor termasuk di Lembaga Pemasyarakatan(LP). Lembaga Pemasyarakatan sebagai Unit Pelaksana Teknis di Departemen Hukum dan HAM mempunyai visi dan misi kependidikan dalam rangka untuk mengembalikan narapidana ke masyarakat agar menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan serta tidak melanggar hukum lagi. Oleh karena itu fokus masalah dalam penelitian ini adalah: (l)Apakah life skills Pertukangan Kayu sesuai dengan kebutuhan belajar warga belajar?, (2). Apakah warga belajar dilibatkan dalam penyusunan program belajar life skills ?, (3). Bagaimana materi pendidikan kewiraswastaan diajarkan dalam pendidikan life skills pertukangan kayu di Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusa Kambangan?, (4). Apakah warga belajar termotivasi untuk berwirausaha menggunakan hasil belajar yang telah dicapai oleh warga belajar setelah keluar dari penjara ? Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai motivasi berwirausaha narapidana peserta pelatihan life skills pertukangan kayu dan pemberdayaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan. Secara khusus penelitian ini untuk mendapatkan data-data sebagai berikut: (l).untuk mengetahui kesesuaian program life skills dengan kebutuhan belajar warga belajar life skills pertukangan kayu, (2). untuk mengetahui keterlibatan warga belajar dalam penyusunan program belajar life skills pertukangan kayu, (3).untuk mengetahui materi pendidikan kewiraswastaan diajarkan dalam life skills pertukangan kayu, (4). untuk mengetahui apakah warga belajar termotivasi untuk berwirausaha menggunakan hasil belajar yang telah dicapai oleh warga belajar setelah keluar dari penjara. _ ... Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian secara teoritis dikaji tentang teori: (a). Teori Life skills dari Broling (Anwar:2004),(Depdiknas:2002). (b). Teori tentang kayu sebagai bahan bangunan oleh Budi Streptiardi (2000), Teknologi kerja kayu oleh Primiyono (1977), Reka oles oleh Sunaryo A(1977), (c). Teori Andragogi yang dikemukakan oleh: Ishak Abdulhak (2000), Sudjana D (2001), Zainudin Arif (1994), Teori kewirausahaan oleh Meredith Dkk (2000). Penelitian ini menggunakan pendekekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, studi dokumentasi, pengamatan. Jumlah subyek penelitian lima orang warga belajar (narapidana) pertukangan kayu LP Batu Nusa Kambangan. Hasil penelitian menunjukan: (a) adanya kesesuaian kebutuhan belajar dengan program life skills, (b). Partisipasi warga belajar dibagai menjadi dua: Warga belajar trampil dapat berpatisipasi aktif mulai dari penyusunan program pembelajaran, sedangkan warga belajar Pemula hanya menerima instruksi pembelajaran.(c). Materi kewirausahaan belum diajarkan secara utuh, (d). Warga belajar mempunyai motivasi tinggi untuk berwirausaha dalam bidang pertukangan kayu baik bekerja sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain serta ada warga belajar yang ingin berusaha sebagai penegak hukum. Implikasi perlu ada peningkatan anggaran dari DEPKUMHAM agar warga belajar program Life skill diperbanyak dan peningkatan kompetensi fasilitator Ketrampilan pertukangan kayu dan program ketrampilan lainnya. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/78926/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/78926  |z Link Metadata