INTERPRETASI BADEKAN DALAM RUBRIK JOGREGAN DI HARIAN UMUM KABAR CIREBON

Badekan secara singkat merupakan tradisi lisan berupa teka-teki dalam bahasa Cirebon. Tradisi ini pelestariannya tergantung kepada masyarakat penuturnya. Sekaitan dengan hal itu, di antara pihak yang turut melestarikannya adalah Harian Umum Kabar Cirebon. Di dalam salah satu rubriknya yang bernama J...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Muhammad, Kamaluddin (Author)
Format: Book
Published: 2012-12-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_7905
042 |a dc 
100 1 0 |a Muhammad, Kamaluddin  |e author 
245 0 0 |a INTERPRETASI BADEKAN DALAM RUBRIK JOGREGAN DI HARIAN UMUM KABAR CIREBON 
260 |c 2012-12-27. 
500 |a http://repository.upi.edu/7905/1/t_geo_1004710_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7905/2/t_geo_1004710_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7905/3/t_geo_1004710_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7905/4/t_geo_1004710_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7905/5/t_geo_1004710_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7905/6/t_geo_1004710_chapter5.pdf 
520 |a Badekan secara singkat merupakan tradisi lisan berupa teka-teki dalam bahasa Cirebon. Tradisi ini pelestariannya tergantung kepada masyarakat penuturnya. Sekaitan dengan hal itu, di antara pihak yang turut melestarikannya adalah Harian Umum Kabar Cirebon. Di dalam salah satu rubriknya yang bernama Jogregan, tradisi ini dapat dengan mudah ditemukan. Keberadaan tradisi lisan berpola tanya jawab dalam bentuk bacaan di media cetak inilah yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Hal itu disebabkan karena untuk dapat memahaminya secara utuh tidak cukup hanya dengan membacanya saja. Para pembaca dituntut untuk membaca sekaligus mencermatinya lebih seksama dan mendalam. Penelitian ini dilakukan untuk menginterpretasi badekan yang terdapat dalam rubrik Jogregan di Harian Umum Kabar Cirebon. Interpretasi dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang utuh tentang bentuk dan maksud yang terdapat di dalamnya. Sebelum itu dilakukan, badekan terlebih dahulu didefinisikan sesuai konteks bahasa dan budaya penuturnya. Selain itu, jenis hubungan yang terbangun di antara pertanyaan dan jawabannya juga penting untuk diketahui. Pendekatan kualitatif deskripstif dengan teori semiotika kemudian digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 68 badekan berbahasa Cirebon berhasil didapatkan selama masa pengumpulan data. Semuanya lalu dianalisis dengan model segitiga proses semiosis Peirce. Hasilnya menunjukkan bahwa teka-teki berbahasa daerah ini menyajikan interpretasi akhir berupa; (a) pelesetan, (b) asosiasi, (c), polisemi, (d) personifikasi, (e) ironi, (f) pasangan minimal, (g) metafora, (h) hiponimi, dan (i) akronim. Adapun hubungan yang terbangun di antara pertanyaan dan jawabannya masuk ke dalam klasifikasi jenis hubungan ikon, indeks, dan simbol.Kata kunci: tradisi lisan, teka-teki, Cirebon, semiotika, Peirce. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/7905/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/7905  |z Link Metadata