BAHAN AJAR SASTRA "APRESIATIF, EKSPRESIF, DAN KONTEKSTUAL" UNTUK SISWA KELAS V SD

Perubahan konsep pengajaran ke pembelajaran harus diikuti dengan implementasi di dalam kelas. Tidak hanya sekedar perubahan kata, tetapi harus diwujudkan dalam proses belajar yang sesuai dengan konsep. Kalau sebelumnya belajar berpusat pada guru, maka saat ini harus berpusat pada siswa. Untuk mengim...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Endang, M. Dede (Author)
Format: Book
Published: 2010-11-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_7933
042 |a dc 
100 1 0 |a Endang, M. Dede  |e author 
245 0 0 |a BAHAN AJAR SASTRA "APRESIATIF, EKSPRESIF, DAN KONTEKSTUAL" UNTUK SISWA KELAS V SD 
260 |c 2010-11-29. 
500 |a http://repository.upi.edu/7933/1/d_ind_039775_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7933/2/d_ind_039775_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7933/3/d_ind_039775_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7933/4/d_ind_039775_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7933/5/d_ind_039775_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/7933/6/d_ind_039775_bibliography.pdf 
520 |a Perubahan konsep pengajaran ke pembelajaran harus diikuti dengan implementasi di dalam kelas. Tidak hanya sekedar perubahan kata, tetapi harus diwujudkan dalam proses belajar yang sesuai dengan konsep. Kalau sebelumnya belajar berpusat pada guru, maka saat ini harus berpusat pada siswa. Untuk mengimplementasikan konsep belajar tersebut, penulis mencoba melakukan studi pengembangan model bahan ajar dalam materi pelajaran sastra. Studi ini difokuskan pada siswa kelas V SD di Kota Cirebon. Pemilihan siswa kelas V SD sebagai subjek penelitian dikarenakan usia mereka ada pada kognisi dan afeksi yang dapat menerima cerita (karya sastra). Dengan kata lain, siswa kelas V SD ada pada fase berpikir konkret. Model bahan ajar yang dikembangkan adalah berupa modul kegiatan belajar satu tatap muka. Konstruksi modul tersebut adalah:1) tujuan belajar; 2) petunjuk belajar; 3) ringkasan materi dan teks pilihan; 4) latihan; dan 5) evaluasi. Penyusunan modul bahan ajar tersebut berlandaskan pada teori penyusunan modul, komponen bahan ajar, kurikulum, prinsip bahan pembelajaran, teori belajar, teori sastra anak, teori psikologi, dan pendapat ahli. Prosedur penelitian dan pengembangan modul tersebut dilakukan dalam tiga tahap: pertama, studi pendahuluan, penyusunan bahan ajar tahap awal, dan diujicobakan pada lingkup skala kecil, yaitu di SDN IV Kebon Baru; kedua, penyusunan bahan ajar revisi dan ujicoba pada dua sekolah, yaitu SDN Argasunya dan SDN Panjunan; ketiga, penyusunan bahan ajar tahap akhir yang diujicobakan pada empat sekolah, yaitu SDN Panjunan yang mewakili wilayah Utara, SDN IV Kebon Baru yang mewakili Barat, SDN Pekalangan yang mewakili wilayah Timur, dan SDN Argasunya yang mewakili wilayah Selatan Kota Cirebon. Berdasarkan hasil penelitian, baik dari perbandingan hasil prates dan pascates kelas eksperimen, maupun perbandingan hasil pascates kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa modul tersebut efektif untuk dijadikan bahan ajar belajar sastra di kelas V SD. Hal itu dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik uji-t yaitu: 1) SDN Pekalangan menunjukkan t hitung 3,47 > t tabel 14 (0,95) 2,14; 2) SDN Kebon Baru menunjukkan t hitung 9,43 > t tabel 21 (0,95) 2,08; 3) SDN Argasunya menunjukkan t hitung 10,07 > t 19 (0,95) 2,09; 4) SDN Panjunan menunjukkan t hitung 7,83 > t 19 (0,95) 2,09. Secara keseluruhan data-data tersebut menunjukkan penolakan terhadap hipotesis nol (Ho), dan menerima hipotesis alternatif (Hi). Dengan kata lain, modul yang diujicobakan itu efefektif. The changes made in instructional designs, from teaching to learning orientation, should be realized in the classroom interaction. It is not teacher oriented but students oriented. And to do so, the writer has made an effort to apply its learning concept in the class of letters. The aim of the study is to develop the letter instructional design for the fifth year students of elementary school in Cirebon since in this period of age; the cognitive and affective phases are well performed. The instructional design was based on a modulated instruction: 1) Learning objective; 2) Learning instructions; 3) Material summary and reading texts; 4) Exercises; and 5) Evaluation. The study was developed in three phases. The first was conducting a preliminary study. Constructing and testing material draft were made in small class (SDN IV Kebon Baru). Second was revising and retesting the material in bigger class (SDN Argasunya and SDN Panjunan). And the last was writing a final draft and retesting it in more populated classes (SDN Panjunan, SDN IV Kebon Baru, SDN Pekalangan and SDN Argasunya). The results of the experiments prove that the modulated based letter instructional design is effective to be applied in elementary schools, especially in the fifth year classes. The findings are shown by the results of the statistical analysis: 1) score 3.47 T count > 2.14 T table in SDN Pekalangan case; 2) score 9.43 T count > 2.08 T table in SDN Kebon Baru; 3) Score 10.07 T count > 2.09 T table in SDN Argasunya case; and 4) Score 7.83 T count > 2.09 T table in SDN Panjunan case. It can be concluded that nil hypothesis is rejected and the alternative one is accepted. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/7933/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/7933  |z Link Metadata