PENGEMBANGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA : Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Bintan Timur Kabupaten Kepulauan Riau
Penelitian inj berlatar belakang adanya pemikiran terhadap perlunya melakukan inovasi dalam model pembelajaran geografi. Hal ini merupakan respon terhadap gejala melemahnya kualitas proses dan hasil pembeiajaran geografi khususnya di SMA. Dari pennasalaban ini model pembelaja_mn yang dikembangkan ad...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2005-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian inj berlatar belakang adanya pemikiran terhadap perlunya melakukan inovasi dalam model pembelajaran geografi. Hal ini merupakan respon terhadap gejala melemahnya kualitas proses dan hasil pembeiajaran geografi khususnya di SMA. Dari pennasalaban ini model pembelaja_mn yang dikembangkan adalah Model Pembelajaran Cooperative Learning, dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas, teknik pengumpulan data adalah: observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Tujuan penelitian adalah: I) Untuk mengetahui kondisi pelaksanaan pembelajaran geografi yang mendukung pelaksanaan pembelajaran cooperative leanling di SMA, 2) Untuk menemukan model pernbelajaran cooperative learning yang dapat menambuhkall kecakapan kerjasama siswa serta meningkatkan mutu pembelajaran geografi di SMA, dan 3) Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran geografi dengan menggunakan model cooperative learning di SMA. Penelitian ini telall berhasil mendeskripsikan efektifitas pengembangan model cooperative learning da_fam pembelajaran geografi di kelas X-l SMA sasaran terhadap proses dan hasil belajar siswa, serta persepsi siswa dan guru terhadap perkembangan model pembelajaran Dalam proses telah berhasil mengubah pola belajar siswa yang selama ini dijadika sebagai objek dalam belajar menjadi subjek, terutama telah mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam aspek kerjasama, kepemimpinan, dan pengembangan nilai-nilai demokratis. Sedangkan da]am hasil telah dapat meningkatkan prestasi akademik siswa secara individu maupun kelompok. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah respon siswa ferhadap model cooperative learning sangat positif, sehingga mereka lebih bergairah dan antusias dalam belajar. Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir setiap siklus tindakan pernbelajaran, dapat diketahui nilai rata-rata kelas berturut-turut untuk tindakan pertama sampai keempat sebagai berikut: 6,4; 6,9; 7,4; dan 8,0. Dalam perkataan lain, kelas sudah mencapai ketuntasan yang dipersyaratkan, yakni minimal nilai-nilai rata-rata sebesar (nilai standar yang ditentukan oreh sekolah). |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/79396/1/T_PK_029597_Title.pdf http://repository.upi.edu/79396/2/T_PK_029597_Chapter%201.pdf http://repository.upi.edu/79396/3/T_PK_029597_Chapter%202.pdf http://repository.upi.edu/79396/4/T_PK_029597_Chapter%203.pdf http://repository.upi.edu/79396/5/T_PK_029597_Chapter%204.pdf http://repository.upi.edu/79396/6/T_PK_029597_Chapter%205.pdf http://repository.upi.edu/79396/7/T_PK_029597_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/79396/8/T_PK_029597_Appendix.pdf |