PELANG6ARAN ETIS OLER SISWA DAN ALASAN MENGHINDARINYA: STUDI PERBANDINGAN ANTARA SISWA MADRASAH ALIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Dl BANDAR LAMPUNG

Para remaja yang berasal dari sekolah dengan ciri agama Islam seperti Madrasah Aliyah mempunyai jumlah pe langgaran hukum lebih kecil, bila dibandingkan dengan siswa Sekolah Menengah Atas yang bercorak umum. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari pihak Kepolisian. Berdasarkan hal inilah penuli...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hasyim, Adelina (Author)
Format: Book
Published: 2013-08-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Para remaja yang berasal dari sekolah dengan ciri agama Islam seperti Madrasah Aliyah mempunyai jumlah pe langgaran hukum lebih kecil, bila dibandingkan dengan siswa Sekolah Menengah Atas yang bercorak umum. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari pihak Kepolisian. Berdasarkan hal inilah penulis mencoba mengarahkan peneli tian ini pada pelanggaran-pelanggaran yang lebite sederhana _dari pelanggaran hukum yakni pelanggaran etis. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini terdiri dari dua hal yaitu: 3J. Apakah pelanggaran etis siswa Mad rasah Aliyah lebih rendah tingkatannya* bila dibandingkan dengan siswa SMA? 2)v Apakah alasan menghindari pelanggar an etis siswa Madrasah Aliyah cenderung lebih religius, bila dibandingkan dengan siswa SMA?. Pelanggaran etis dapat dibedakan dalam tiga ting katan yakni rendah, sedang dan tinggi, dilihat dari akibat dan sifat buruk yang terkandung di dalamnya. Alasan meng hindari pelanggaran etis dapat dibedakan dari alasan yang religius dan non religius. Bertitik tolak dari adanya perbedaan dalam pelaksa naan pengajaran agama di Madrasah Aliyah dan SMA, maka diduga hasil yang diperoleh siswa juga berbeda. Perbedaan ini mungkin terletak pada perilaku etis. Secara teoritik agama dapat dijadikan sarana untuk mendorong manusia ber tindak susial, meskipun sangat tergantung pada kesucian 104' hati masing-masing manusia untuk menerimanya. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Aliyah dam SMA yang berjumlah 351 orang. Se bagai instrumen penelitian digunakan angket, dengan maksud untuk mengukur pada tingkat mana siswa Madrasah Aliyah dan SMA cenderung melakukan pelanggaran etis, dan siswa seko lah mana yang cenderung memilih alasan religius di dua se kolah tersebut. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan chi kuadrat untuk melihat signifikansi antara variabel pe nelitian dengan sekolah, kemudian digunakan modus untuk me lihat kecenderungannya yang dicari lewat persentase. .Berdasarkan prosedur di atas diperoleh hasil-hasU sebagai berikut: 1. Pelanggaran etis siswa Madrasah Aliyah cenderung lebih rendah tingkatannya, bila dibandingkan dengan siswa SMA. Siswa Madrasah Aliyah berada pada tingkat rendah, se dangkan siswa SMA berada pada tingkat sedang. 2. Alasan menghindari pelanggaran etis siswa Madrasah Ali yah cenderung lebih religius dari siswa SMA, perbandingannya 63,9% ; 29,7 %. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai ber_ iku: Apabila lingkungan sekolah mendukung terlaksananya pendidikan agama baik secara teoritik dalam kegiatan intra kurikuler, maupun secara praktis dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler, maka berkemungkinan dapat mengurangi keinginan siswa melakukan pelanggaran etis pada tingkat yang lebih tinggi.
Item Description:http://repository.upi.edu/797/1/T_PU_495_Title.pdf
http://repository.upi.edu/797/2/T_PU_495_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/797/3/T_PU_495_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/797/4/T_PU_495_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/797/5/T_PU_495_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/797/6/T_PU_495_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/797/7/T_PU_495_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/797/8/T_PU_495_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/797/9/T_PU_495_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/797/10/T_PU_495_Appendix.pdf