MODEL INDIGENOUS LEARNING DALAM MEMELIHARA KEAKSARAAN : Studi Kasus pada Pelaku Kegiatan Wirausaha Opak, Sele Pisang, dan Wajit di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat

Penelitian ini berangkat dari permasalahan masih tingginya angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas yaitu 8,7 juta orang atau 5,10 % dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010, disamping munculnya buta aksara kembali dari sebagian warga belajar yang sudah mengikuti bermacam-macam program...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Supriyatna, Asep (Author)
Format: Book
Published: 2012-07-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berangkat dari permasalahan masih tingginya angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas yaitu 8,7 juta orang atau 5,10 % dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010, disamping munculnya buta aksara kembali dari sebagian warga belajar yang sudah mengikuti bermacam-macam program pendidikan keaksaraan dasar yang diperkirakan mencapai 30 % walaupun program pemberantasan buta aksara telah dimulai sebelum Indonesia merdeka dengan dukungan badan internasional seperti UNESCO dan Word Bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kondisi empirik kegiatan wirausaha subjek penelitian, deskripsi kondisi empirik model indigenous learning yang dilakukan oleh subjek penelitian melalui kegiatan wirausaha, dan kaitan model indigenous learning dalam memelihara keaksaraan subjek penelitian. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian meliputi teori : indigenous learning, kewirausahaan, potensi lokal, konsep keaksaraan, serta konsep belajar orang dewasa. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada tiga pelaku kegiatan wirausaha yang sekaligus dijadikan sebagai subjek penelitian, dengan lokasi di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan: (1) Subjek penelitian melakukan kegiatan wirausaha sebagai mata pencaharian pokok diperoleh secara turun temurun dari keluarga. Tujuan dari wirausaha subjek penelitian adalah meneruskan wirausaha keluarga serta menjaga kekhasan produksi daerah setempat dimana subjek penelitian tinggal seperti produksi opak, sele pisang dan wajit,.(2) Model indigenous learning yang dialami oleh subjek penelitian dihasilkan melalui proses belajar yang dipelihara dan dikembangkan oleh keluarga/lingkungan yang didalamnya terdapat beberapa prinsip belajar seperti : proses/tahap pengamatan, proses/tahap pengalaman dan pemahaman, proses/tahap pengembangan dan proses/tahap melakukan uji coba produk. (3) Model indigenous learning melalui media kegiatan wirausaha berbasis potensi lokal yang dilakukan subjek penelitian memiliki significant effect khususnya dalam memelihara keaksaraan subjek penelitian dengan kemampuan keaksaraan setara dengan kompetensi standar yang harus dikuasai warga belajar/subjek penelitian setelah menyelesaikan program pembelajaran pada tingkat dasar sesuai tolak ukur yang digunakan peneliti, sehingga mereka tidak buta aksara atau buta aksara kembali walaupun mereka drop out dari sekolah dasar serta tidak atau belum tersentuh program pendidikan keaksaraan. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada pengambil kebijakan untuk memfasilitasi, memperkuat model ini serta dapat dikembangkan pada tempat lain di wilayah kerjanya, praktisi dapat menjadikan sebagai salah satu model yang dapat diterapkan di masyarakat yang membutuhkan, serta perlu dilakukan penelitian lanjut guna memperoleh hasil yang lebih efektif dari model ini.
Item Description:http://repository.upi.edu/8004/1/d_pls_0806251_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/8004/2/d_pls_0806251_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/8004/3/d_pls_0806251_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/8004/4/d_pls_0806251_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/8004/5/d_pls_0806251_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/8004/6/d_pls_0806251_bibliography.pdf