ANALISIS KERAGAMAN MORFOLOGI LALAT BUAH Bactrocera dorsalis DENGAN MENGGUNAKAN METODE FENETIK DI KABUPATEN SUMEDANG

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi B. dorsalis dengan menggunakan metode fenetik di Kabupaten Sumedang dan mendapatkan karakter yang konsisten untuk keperluan identifikasi. Pengambilan sampel lalat buah tersebut dilakukan melalui dua m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Helpy Selamat Paryandi, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-08.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi B. dorsalis dengan menggunakan metode fenetik di Kabupaten Sumedang dan mendapatkan karakter yang konsisten untuk keperluan identifikasi. Pengambilan sampel lalat buah tersebut dilakukan melalui dua metode yaitu metode perangkap (menggunakan pemikat methyl eugenol) dan metode rearing. Setelah sampel diperoleh kemudian dilakukan observasi. Data hasil observasi lalu dianaiisis dengan analisis fenetik. Dari hasil analisis diperoleh fenogram (pohon kekerabatan) antar individu tiap kecamatan. Hasil penelitian ini diperoleh tiga kelompok kekerabatan dari metode perangkap, dan lima kelompok dari metode rearing. Pola kekerabatan yang terbentuk baik dari hasil perangkap maupun hasil rearing memperlihatkan kccenderungan kedekatan antara individu Tanjungkerta, Buah Dua dan Paseh. Sumedang Selatan berkerabat dekat dengan Rancakalong. Pola kekerabatan yang terbentuk menunjukan keragaman B. dorsalis yang ada di kabupaten Sumedang. Kedekatan antara individu ditentukan oleh karakter konsisten yang terdapat pada masing-masing kelompok. Karakter konsisten dari hasil perangkap adalah panjang vertikal kepala 1,84-1,85 mm, panjang antena 1,30-1,32 (kelompok I dan II) ; postsutural lurus dan mendekati intraalar, tidak terdapat area hitam di tergit 1 (Tl) dan T4, garis gelap di T3 tipis, garis tengah gelap pada T3-T5 bersatu, dan area bulat di T5-nya tidak jelas (kelompok I dan III) ; panjang sayap dan venasi sayap umum (kelompok II) ; memiliki ukuran karakter kuantitatif lebih besar (kelompok III). Karakter konsisten dari hasil rearing antara lain postsutural lurus dan mendekati intraalar, panjang distal medial kubital crossvein (dm-cu) 0,80-0,85 mm, panjang radial medial crossvein (r-m) 0,63-0,65 mm, panjang anal vein 2,2 - 2,3 mm (kelompok I dan II); terdapat microritchia, corak abdomen yang meliputi tidak terdapatnya area hham di tergit 1 (Tl) dan T4, garis gelap di T3 tipis, garis tengah gelap pada T3-T5 bersatu, dan area bulat di T5-nya tidak jelas (kelompok I, II, III) ; kaki tengah satu warna (kelompok I); panjang vertikal kepala 3,84-1,85 mm, panjang antena 1,30-1,32 (kelompok II) ; ukuran kuantitatif lebih besar (kelompok III) ; semua karakter yang digunakan (umum) kecuali corak abdomen dan microritchia beda (kelompok IV dan V) ; postsutural mendekati intraalar (kelompok IV) ; postsutural tidak mendekati intraalar (kelompok V).
Item Description:http://repository.upi.edu/80448/1/S_BIO_044368_Title.pdf
http://repository.upi.edu/80448/2/S_BIO_044368_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/80448/3/S_BIO_044368_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/80448/4/S_BIO_044368_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/80448/5/S_BIO_044368_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/80448/6/S_BIO_044368_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/80448/7/S_BIO_044368_Appendix.pdf