KEBUTUHAN BELAJAR, MOTIF BERPRESTASI DAN PROSES PEMBELAJARAN SEBAGAI FAKTOR DETERMINATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA LATIHAN KERJA

ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menuntut tenaga kerja potensial yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan tuntutan lapangan kerja yang ada. Balai Latihan Kerja Khusus Pertanian Lembang sebagai penyelenggara pelatihan kejuruan pertanian mempunyai fungsi dan tugas untuk m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurazizah, Nunung (Author)
Format: Book
Published: 2013-08-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menuntut tenaga kerja potensial yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan tuntutan lapangan kerja yang ada. Balai Latihan Kerja Khusus Pertanian Lembang sebagai penyelenggara pelatihan kejuruan pertanian mempunyai fungsi dan tugas untuk menyelenggarakan pelatihan khususnya bidang pertanian. Penyelenggaraan program pelatihan tidak terlepas dari faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar peserta latihan kerja. Faktor internal dalam penelitian dibatasi pada faktor kebutuhan belajar dan motif berprestasi, sedangkan faktor eksternal dibatasi pada proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan variabel kebutuhan belajar, motif berprestasi dan proses pembelajaran terhadap prestasi belajar peserta latihan kerja, dengan mengungkapkan : (1) gambaran tentang hubungan antara kebutuhan belajar dengan prestasi belajar peserta latihan kerja, (2) gambaran tentang hubungan motif berprestasi dengan prestasi belajar peserta latihan kerja, (3) gambaran tentang hubungan antara proses pembelajaran dengan prestasi belajar peserta latihan kerja, dan (4) gambaran tentang hubungan antara variabel kebutuhan belajar, motif berprestasi dan proses pembelajaran dengan prestasi belajar peserta latihan kerja di Balai Latihan Kerja Khusus PertanianLembang. Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian ini secara teoritis dapat dikaji tentang teori kebutuhan belajar dari D. Sudjana (1996) yaitu, jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki dengan yang ingin diperoleh seseorang atau kelompok. Teori motif berprestasi dari Mc. Clelland (1953) yaitu, " Doing something well ordoing something better than it had been done before, more efficiently, more quickly with less labor, with a better result." Teori motif berprestasi tersebut dipertegas oleh Zainudin Arif (1982), Ambo Enre Abdullah (1974). Teori tentang proses pembelajaran dari Smith, R.M (1982) , Travers (1972), Feldman (1987), Knowles (1973) yang menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses di dalam mana perilaku diubah , dibentuk dan dikendalikan. Teori tentang prestasi belajar dari Nana Saodih (1983), Moh. Surya (1979), Suharsimi Arikunto (1984) yang menjelaskan bila hasil belajar dikaitkan dengan patokan tertentu dapat dikatakan sebagai suatu prestasi yang dicapai dalam belajar. Selanjutnya teori tentang pelatihan dari G. Douglas Mayo (1987), John H. Procton (1993), Tom W. Good (1982) yang menyatakan bahwa pelatihan menyangkut proses belajar yang bertujuan mengembangkan skill tertentu, dilaksanakan dalam waktu singkat dan tempat tertentu. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda korelasional. Populasi adalah seluruh peserta pelatihan yang mengikuti program pelatihan di Balai Latihan Kerja Khusus Pertanian Lembang, yang berusia 18 tahun ke atas dan mengikuti proses pelatihan sampai selesai. Sampel diambil secara Proportional Random Sampling. Jumlah sampel sebanyak 70 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dan korelasi. Alat pengumpul data yang dipergunakan untuk variabel independen adalah kuesioner yang terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan alat pengumpul data untuk variabel dependen adalah dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah; (1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kebutuhan belajar dengan prestasi belajar peserta latihan kerja, tergambar dari persamaan regresi Y = 36,24309 + 0,28574xl dengan koefisien korelasi diperoleh nilai r xy = 0,5315 dan koefisien determinasi 27%. (2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar peserta latihan kerja, tergambar dari persamaan regresi Y= 39,9025 + 0,2755^ dengan koefisien korelasi diperoleh nilai r xy = 0,5212 dan koefisien determinasi 27%. (3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara proses pembelajaran dengan prestasi belajar peserta latihan kerja, tergambar dari persamaan regresi Y = 39,3202 + 0,2755x3 dengan koefisien korelasi diperoleh nilai r xy = 0,4883 dan koefisien determinasi 23%. (4) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kebutuhan belajar, motifberprestasi dan proses pembelajaran dengan prestasi belajar peserta latihan kerja, tergambar dari persamaan regresi Y =20,6603 + 0,1615xl + 0,1606 ^ + 0,1107 x3 , dengan koefisien korelasi diperoleh nilai r xy = 0,6449 dan koefisien determinasi 41,6%. Implikasi penelitian secara teoritis maupun praktis adalah sebagai berikut : (1) Implikasi teoritis, berkaitan dengan konsep kebutuhan yang berhubungan dengan motivasi seseorang, maupun proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan partisipatif dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar orang dewasa dan prestasi belajar sebagai hasil belajar peserta pelatihan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. (2) Implikasi praktis, yaitu apabila penyelenggara pelatihan ingin meningkatkan tingkat keikutsertaan peserta latihan kerja dalam kegiatan pelatihan maka perlu diperhatikan kesesuaian program pelatihan dengan kebutuhan belajar peserta pelatihan, disamping proses pembelajaran yang meperhatikan faktor-faktor motif berprestasi, minat, metode pembelajaran, interaksi pelatih dengan peserta pelatihan yang mengarah pada prinsip-prinsip belajar orang dewasa. Karena terbukti bahwa variabel kebutuhan belajar, motif berprestasi dan proses pembelajaran memberikan sumbangan efektif terhadap peningkatan prestasi belajar peserta latihan kerja. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi (1) pihak institusi, untuk lebih meningkatkankualitas dan kuantitas pelatihan, (2) pelatih, agar lebih menguasai metode, prinsip dan pendekatan-pendekatan yang tepat dalam pembelajaran orang dewasa, dan (3) masyarakat, untuk lebih mengetahui manfaat dari penyelenggaraan pelatihandi Balai Latihan Kerja Khusus Pertanian Lembang
Item Description:http://repository.upi.edu/805/1/T_PLS_989529_Title.pdf
http://repository.upi.edu/805/2/T_PLS_989529_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/805/3/T_PLS_989529_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/805/4/T_PLS_989529_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/805/5/T_PLS_989529_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/805/6/T_PLS_989529_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/805/7/T_PLS_989529_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/805/8/T_PLS_989529_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/805/9/T_PLS_989529_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/805/10/T_PLS_989529_Appendix.pdf