KAJIAN CLASSROOM ENVIRONMENTY PADA PEMBELAJARAN SUBKONSEP DAUR BIOGEOKIMIA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK DI SMA

• Main Author: Dista Kistianti, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/80546/1/S_BIO_043426_Titlle.pdf; http://repository.upi.edu/80546/2/S_BIO_043426_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/80546/3/S_BIO_043426_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/80546/4/S_BIO_043426_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/80546/5/S_BIO_043426_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/80546/6/S_BIO_043426_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/80546/7/S_BIO_043426_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General)

Classroom evironment adalah segala situasi yang terjadi pada pembelajaran. Situasi ini meliputi interaksi guru-siswa dan atau antar siswa Classroom environment pada penelitian ini terjadi pada subkonsep daur biogeokimia. Daur biogeokimia merupakan daur unsur atau mated yang mehbatkan faktor biotik dan abiotik. Daur biogeokimia yang dibahas dibatasi pada daur Nitrogen, daur Fosfor, daur Karbon, daur Sulfur. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode talking stick. Metode talking stick merupakan merupakan metode permainan menggunakan tongkat dan lagu. Tujuan dad penelitian mi adalah untuk mengkaji classroom environment pada pembelajaran subkonsep daur biogeokimia menggunakan metode talking stick. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Xdi SMA PGII 2Bandung, sedangkan sampelnya berjumlah 33 orang yang berada pada satu kelas yang diambil secara non random Data classroom environment kelompok dijaring menggunakan lembar observasi sementara classroom environement individu melalui angket. Hasil analisis data" embar observasi menunjukkan classroom environment kelompok berada dalam kategon kurang baik (39,03%), sementara analisis angket menyatakan classroom environment individu sudah cukup baik (69,26%). Perbedaan hasil ini kemungbnan disebabkan oleh kurangnya kejujuran siswa dalam mengisi angket ataupun keterbatasan obsever dalam mengamati siswa. Hasil belajar menunjukkan hasil yang kurang baik, sehingga metode talking stick kurang cocok iika diterapkan untuk mated daur biogeokimia.