STUDI DESKRIFTIF FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI DIBALIK UPAYA PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN CIAMIS

Sebuah Paradigma dalam praktek pengembangan wilayah dalam bentuk pemekaran wilayah sudah menjadi hal yang umum ketika pengembangan wilayah selalu diidentikkan dengan pembentukkan daerah baru. Dengan adanya satu alasan untuk pemerataan basil pembangunan agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Moch. Firman Ghazali, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-09-04.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sebuah Paradigma dalam praktek pengembangan wilayah dalam bentuk pemekaran wilayah sudah menjadi hal yang umum ketika pengembangan wilayah selalu diidentikkan dengan pembentukkan daerah baru. Dengan adanya satu alasan untuk pemerataan basil pembangunan agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan basil dari pembangunan di wilayahnya. Isu pemekaran wilayah Kah. Ciamis menjadi kab. Ciamis Selatan merupakan satu fenomena baru dalam hal dinamika pengembangan wilayah. yang dilatarbelakangi oleh adanya keinginan masyarakata yang mengatasnamakan sebagai "paguyuban masyarakat pakidulan"; kenyataan yang diterima penduduk di selatan Kah. Ciamis dengan adanya ketimpangan pemerarataan hasil pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana publik membuat munculnya keinginan untuk memisahkan diri mengingat adanya sumbangan PDRB yang besar bagi kab. Ciamis dari kecamatan-kecamatan di selatan Ciamis. dengan mengedepankan pertanyaan penelitian "bagaimanakah pengembangan wilayah yang sesuai menurut sudut pandang geografi dan dapat diterapkan di kab. Ciamis? dan Jika pemekaran wilayah merupakan jawabannya, Maka, kecamatan manakah yang paling potensial dijadikan sebagai ibu kota baru?" Penelitian ini menggunakan metode gabungan antara eksploratif dan deskriftif. Tehnik pengumpulan datanya dengan observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Populasi wilayah adalah kabupaten Ciamis dan sampel wilayah nya adalah semua kecamatan yang ada di wilayah pengembangan selatan kab. Ciamis. Analisis data menggunakan Scoring sederhana pada indikator dalam PP No. 129 tahun 2000 dan deskripsi dari basil scoring tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukan wilayah pengembangan selatan yang harus dikembangkan dalam bentuk pemekaran wilayah, tapi wilayah pengembangan utaralah yang seharusnya dimekarkan. Namun karena adanya batasan berupa kondisi fisik wilayah yang tidak memungkinkan, dan tidak adanya keinginan dari masyarakat untuk memekarkan diri, maka pengembangan wilayah di utara hanya sebagai pengembangan potensi yang ada, bukan pengembangan wilayah dalam bentuk pemekaran wilayah. Sedangkan keadaan yang dimiliki oleh wilayah pengembangan selatan sangat berbeda jauh dengan keadaan di wilayah pengembangan utara. Terdapatnya aspirasi masyarakat untuk memisahkan diri dan keadaan alamnya yang memberikan peluang, maka bisa sangat dimungkinkan untuk wilayah pengembangan selatan membentuk wilayah baru yang dinamakan Kah. Ciamis Selatan.
Item Description:http://repository.upi.edu/81315/1/S_GEO_030543_Title.pdf
http://repository.upi.edu/81315/2/S_GEO_030543_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/81315/3/S_GEO_030543_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/81315/4/S_GEO_030543_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/81315/7/S_GEO_030543_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/81315/5/S_GEO_030543_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/81315/9/S_GEO_030543_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/81315/6/S_GEO_030543_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/81315/8/S_GEO_030543_Appendix.pdf