IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMA NEGERI 5 KOTA SUKABUMI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis implementasi kebijakan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada masa pandemi COVID-19 di SMA Negeri 5 Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sugih Pangestu, - (Author)
Format: Book
Published: 2022-08-25.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis implementasi kebijakan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada masa pandemi COVID-19 di SMA Negeri 5 Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa pandemi COVID-19, SMA Negeri 5 Kota Sukabumi tetap melaksanakan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan dengan menggunakan dua model yaitu Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Pelakasnaaan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan dengan kedua model tersebut berjalan dengan kurang maksimal. Pada pelaksananaan pembelajaran model Pembelajaran Jarak Jauh, siswa tidak melaksanakan aktivitas gerak olahraga, karena guru hanya menginstruksikan siswa membuka media google classroom untuk mengakses materi yang diajarkan, serta tugas yang harus dikerjakan oleh siswa setelah Kegiatan Belajar Mengajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran model Pembelajaran Jarak Jauh tidak sesuai dengan hakikat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran model Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, siswa dapat melakukan aktivitas gerak olahraga disekolah namun dengan mematuhi beberapa protokol kesehatan. Guru dapat memantau aktivitas siswa, berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa secara langsung. Namun, guru tidak dapat menyampaikan semua materi yang akan diajarkan karena keterbatasan waktu. Selain itu, pembelajaran model Pembelajaran Tatap Muka Terbatas membuat pembelajaran terhambat, karena guru harus memberikan materi yang sama di minggu selanjutnya, hal ini dikarenakan siswa yang mengikuti pembelajaran Tatap Muka Terbatas hanya setengah dari jumlah siswa dalam 1 kelas. This study aims to determine and analyze the implementation of policies for Physical Education, Sports and Health learning during the COVID-19 pandemic at SMA Negeri 5 Sukabumi City. This study uses descriptive qualitative research methods with data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results showed that during the COVID-19 pandemic, SMA Negeri 5 Sukabumi City continued to carry out Physical Health Education learning using two models, namely Distance Learning and Limited Face-to-face Learning. The implementation of physical education, sports and health learning with these two models is running less than optimally. In implementing the distance learning model, students do not carry out sports activities, because the teacher only instructs students to open the google classroom media to access the material being taught, as well as tasks that must be done by students after teaching and learning activities. So that it can be said that the distance learning model is not in accordance with the nature of the learning of Physical Education in Sports and Health. Meanwhile, in the implementation of the Limited Face-to-Face Learning model, students can carry out sports activities at school but by complying with several health protocols. Teachers can monitor student activities, interact and communicate with students directly. However, the teacher cannot deliver all the material to be taught due to time constraints. In addition, learning the Limited Face-to-face Learning model makes learning hampered, because the teacher must provide the same material the following week, this is because students who take part in Limited Face-to-face learning are only half of the number of students in 1 class
Item Description:http://repository.upi.edu/81526/1/S_JKR_1800497_Title.pdf
http://repository.upi.edu/81526/2/S_JKR_1800497_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/81526/3/S_JKR_1800497_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/81526/5/S_JKR_1800497_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/81526/4/S_JKR_1800497_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/81526/6/S_JKR_1800497_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/81526/7/S_JKR_1800497_Appendix.pdf