KRISTALISASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA AKTIF BIOFLOKULAN DYT HASIL ISOLASI MELALUI METODE REFLUKS
Bioflokulan DYT merupakan flokulan alami yang berasal dari salah satu tanaman tropis Indonesia. Senyawa aktif biotlokulan DYT yang diisolasi dengan metode maserasi dan dikristalisasi dalam pelarut metanol, menghasilkan randemen kristal yang kecil. Pada penelitian ini, bioflokulan DYT diisolasi mengg...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Book |
| Published: |
2007-08-01.
|
| Subjects: | |
| Online Access: | Link Metadata |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Bioflokulan DYT merupakan flokulan alami yang berasal dari salah satu tanaman tropis Indonesia. Senyawa aktif biotlokulan DYT yang diisolasi dengan metode maserasi dan dikristalisasi dalam pelarut metanol, menghasilkan randemen kristal yang kecil. Pada penelitian ini, bioflokulan DYT diisolasi menggunakan metode refluks dan dikristalisasi dalam pelarut air. Karakterisasi terhadap kristal meliputi: analisis mikroskopi, High Performance Liquid Chromatography (HPLC), Spektrofotometri Fourier Transform infra Red (FTIR), Thermogravimetri Analysis-Differential Thermal Analysis (TG-DTA) dan uji kelarutan. Dalam penelitian ini, kristal bioflokulan DYT yang diperoleh, memiliki tiga bentuk, yaitu: batang, kubus dan piramid dengan randemen kristal sebesar 0,0607 %. Hasil analisis HPLC menunjukkan bahwa ketiga bentuk kristal tersusun dari beberapa komponen. Berdasarkan analisis FTIR, kristal bentuk batang mengandung gugus fungsi O-H, CH, dan C=O, sedangkan kristal bentuk kubus dan piramid mengandung gugus fungsi O-H, C=O, C=C, -CH dan CH,. Berdasarkan analisis TG-DTA, kristal bentuk batang meleleh pada suhu 338°C dan mulai terjadi penguraian pada suhu 608°C. Kelarutan kristal bioflokulan DYT di dalam air sebesar 0,273 (5°C) dan 0,429 mg kristal/mg larutan jenuh (25°C), sedangkan kelarutan di dalam metanol sebesar 0,268 (5C); 0,327 (25°C) dan 0,354 mg kristal/mg larutan jenuh (30°C). Kristal bioflokulan DYT yang diperoleh, terbukti efektif dalam menurunkan turbiditas limbah sebesar 98,68 %. |
|---|---|
| Item Description: | http://repository.upi.edu/81606/1/S_KIM_033184_Title.pdf http://repository.upi.edu/81606/2/S_KIM_033184_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/81606/3/S_KIM_033184_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/81606/4/S_KIM_033184_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/81606/8/S_KIM_033184_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/81606/6/S_KIM_033184_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/81606/10/S_KIM_033184_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/81606/5/S_KIM_033184_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/81606/7/S_KIM_033184_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/81606/9/S_KIM_033184_Appendix.pdf |