PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa balbisiana) TERHADAP INFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila PADA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus)

Ikan lele Sangkuriang merupakan komoditas ikan air tawar yang mudah dibudidayakan. Usaha budidaya ikan lele seringkali terjadi beberapa kendala yang menyebabkan gagal panen. Adapun kendala gagal panen yang disebabkan oleh penyakit yaitu bakteri Aeromonas hydrophila. Penggunaan antibiotik sudah di la...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ilham Maolana, - (Author)
Format: Book
Published: 2022-08-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Ikan lele Sangkuriang merupakan komoditas ikan air tawar yang mudah dibudidayakan. Usaha budidaya ikan lele seringkali terjadi beberapa kendala yang menyebabkan gagal panen. Adapun kendala gagal panen yang disebabkan oleh penyakit yaitu bakteri Aeromonas hydrophila. Penggunaan antibiotik sudah di larang penggunaannya karena dapat mencemari lingkungan. Salah satu alternatif pencegahan penyakit pada ikan lele yaitu menggunakan kulit pisang. Kulit pisang kepok memiliki senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan dosis ekstrak kulit pisang kepok terhadap infeksi bakteri pada ikan lele sangkuriang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan P0 (kontrol negatif), P1 (kontrol positif), P2 (dosis 500 mg/L), P3 (1000 mg/L) dan P4 (1500 mg/L). Ikan lele yang digunakan berukuran 7-9 cm 10 ekor/10L dan kepadatan bakteri A.hydrophila yang digunakan 105 CFU/mL untuk uji tantang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak kulit pisang menunjukan berbeda nyata (p<0,05) pada uji ANOVA Duncan, adanya pengaruh terhadap pemberian ekstrak kulit pisang kepok terhadap ikan lele sangkuriang dengan rata-rata pada P2 kelangsungan hidup (1.00±0.00c), pertumbuhan panjang mutlak P2 (28.13±3.87b), pertumbuhan bobot mutlak P2 (5.16±0.10d) dan Feed convertion ratio P2 (1.01±0.01a). Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dosis 500 mg/L merupakan dosis terbaik yang dapat memberikan pengaruh terdahap kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, dan Feed convertion ratio pada ikan lele sangkuriang.
Item Description:http://repository.upi.edu/81897/1/S_PKP_1806630_Title.pdf
http://repository.upi.edu/81897/2/S_PKP_1806630_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/81897/3/S_PKP_1806630_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/81897/4/S_PKP_1806630_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/81897/5/S_PKP_1806630_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/81897/6/S_PKP_1806630_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/81897/7/S_PKP_1806630_Appendix.pdf