PEMIKIRAN POLITIK ISA ANSHARY

dikaji adalah bagaimana pemikiran politik Isa Anshary tentang ideologi Islam, Komunis dan Nasionalis di Indonesia serta pemikiran politiknya pada masa sebelum tahun 1960 dan sesudah tahun 1960. untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis menggunakan metode histories.Teknik yang digunakan dalam mengka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DICKY NURHADIIRAWAN, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-08-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:dikaji adalah bagaimana pemikiran politik Isa Anshary tentang ideologi Islam, Komunis dan Nasionalis di Indonesia serta pemikiran politiknya pada masa sebelum tahun 1960 dan sesudah tahun 1960. untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis menggunakan metode histories.Teknik yang digunakan dalam mengkaji sumber adalah studi literatur (kepustakaan). Penulis menggunakan literatur-literatur karya Isa Anshary dan penulis lainnya baik dari dalam maupun luar negeri yang relevan dengan permasalahan yang penulis kaji. Berdasarkan data dan fakta yang penulis peroleh Isa Anshary adalah seorang ulama sekaligus politisi dari partai Masyumi yang gencar memperjuangkan ideologi Islam sebagai dasar negara Indonesia. Memperjuangkan Islam sebagai dasar negara menurutnya harus disesuaikan dengan kondisi politik negara Indonesia yang demokratis, antara lain berjuang meialui partai politik, pemilihan umum dan juga parlemen. Isa Anshary berpendapat perjuangan umat Islam meialui partai politik, pemilu dan parlemen merupakan ujian sampai sejauh mana kadar keimanan umat Islam Indonesia terhadap ajarannya. Berkaitan dengan ideologi Komunis yang berkembang di Indonesia meialui Partai Komunis Indonesia (PKI), Isa Anshary memandang bahwa Komunis adalah faham yang anti Tuhan dan anti agama. Pada masa Demokrasi Pariementer Isa Anshary terlibat pada perdebatan mengenai dasar negara (Islam dan Pancasiia) di konstituante dengan golongan Nasionalis. Isa Anshary memandang ideologi pancasiia tafsiran Soekarno belum tentu menjarriin tegaknya syariat Islam di Indonesia. Kebijakan politik pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin maupun pada awal Orde Baru berpengaruh pada pemikiran politik Isa Anshary. Pada masa Demokrasi Terpimpian ia mengkritik pemerintahan Soekarno yang terlalu dekat dengan PKI sehingga memberikan peluang pada mereka untuk melakukan kudeta pada 30 September 1965 yang oleh Isa Anshary dianggap sebagai peristiwa paling kelam dalam sejarah Republik Indonesia. Memasuki awal Orde Baru, Isa Anshary berharap bahwa periode ini memberikan kesempatan yang luas pada umat Islam dalam berpolitik. Namun kenyataannya kebijakan politik pemerintah pada masa itu justru mengekang para politisi Islam untuk kembali berkecimpung dalam dunia politik di Indonesia, khususnya para politisi dari partai Masyumi, termasuk Isa Anshary. Isa Anshary adalah tokoh Islam yang mempunyai pemikiran politik yang keras dalam menegakkan ideologi Islam sebagai dasar negara dan menentang keras faham Komunis serta menolak Pancasiia sebagai dasar negara Indonesia. Sikap dan pemikiran politiknya dapat kita jadikan sebagai bahan rujukan bagi kita dalam berpolitik berdasarkan ajaran Islam.
Item Description:http://repository.upi.edu/82495/1/S_SSEJ_994551_Title.pdf
http://repository.upi.edu/82495/2/S_SSEJ_994551_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/82495/3/S_SSEJ_994551_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/82495/4/S_SSEJ_994551_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/82495/5/S_SSEJ_994551_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/82495/6/S_SSEJ_994551_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/82495/7/S_SSEJ_994551_Appendix.pdf