STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPANMODEL CHALLENGE INQUIRY DENGAN MODEL KONVENSIONALPADA KOMPETENSIMENGOPERASIKAN PERALATANPENGALIH DAYA TEGANGAN RENDAH (MP2DTR)Bl BPTP BANDUNG

Penerapan model Challenge Inquiry dengan model Konvensional pada Kompetensi Mengoperasikan Peralatan Pengalih Daya Tegangan Rendah (MP2DTR) di BPTP Bandung" merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) Bandung pada kelas Xsemester genap Tah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Puji Apridiastuti, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-07-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penerapan model Challenge Inquiry dengan model Konvensional pada Kompetensi Mengoperasikan Peralatan Pengalih Daya Tegangan Rendah (MP2DTR) di BPTP Bandung" merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) Bandung pada kelas Xsemester genap Tahun Ajaran 2007/2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama berlangsungnya model Challenge Inquiry pada kompetensi mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah (MP2DTR), untuk mengetahui hasil belajar siswa selama berlangsungnya model Konvensional pada kompetensi mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah (MP2DTR), untuk mengetahui apakah terdapat perbedan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa antara kelas dengan penerapan model Challenge Inquiry dengan model Konvensional pada kompetensi mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah (MP2DTR) dan untuk mengetahui gambaran hasil belajar dari aspek psikomotor pada model praktikum Challenge Inquiry dengan model Konvensional pada kompetensi mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah (MP2DTR). Dengan jumiah sampel sebanyak dua kelas, masmg-masing kelas berjumlah 30 orang. Satu kelas diperlakukan sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas lagi diperlakukan sebagai kelompok kontrol. Alat pengumpul data berupa tes prestasi belajar yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 24 item yang diberikan kepada siswa diawal dan di akhir penelitian. Pengolahan dan analisis data berdasarkan jawaban siswa hasil perhitung uji normalitas data, homogenitas, dan uji t untuk data gain diperoleh (x2)hhung = 7,028 untuk kelas kontrol dan (fhitung = 1,872 untuk kelas eksperimen. Pada taraf kepercayaan 95% tf)M - 7,815, jadi kuadrat (x2)hitung <tfW Fhitung = 1,08 dan F^- 2,41 sehingga Fhitung <Ftabd. dan dari uji t. diperoleh t^g sebesar 4,72 . Pada dk= m+n2 -2 dan untuk taraf kekercayaan 95 %diperoleh Wi (97,5%) (58) sebesar 2,011. Sehingga thmmg > ttabei (97,5%) (58), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada kelas dengan penerapan model praktikum challenge inquiry dan kelas konvensional. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran challenge inquiry memberikan pengaruh yang besar dalam meningkatkan kemampuan siswa. Untuk aspek psikomotor kemampuan kelas control dalam praktikum masih "kurang terampil" dikarenakan pembelajaran dalam sistem modul bersifat individual. Sedangkan untuk kelas eksperimen kemampuan dalam penguasaan praktikum sudah "cukup terampil" memenuhi standart karena pembelajaran challenge inquiry melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan masingmasing secara bersama-sama
Item Description:http://repository.upi.edu/82506/1/S_STE_030396_Title.pdf
http://repository.upi.edu/82506/2/S_STE_030396_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/82506/3/S_STE_030396_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/82506/4/S_STE_030396_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/82506/5/S_STE_030396_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/82506/6/S_STE_030396_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/82506/7/S_STE_030396_Appendix.pdf