PROGRAM PENINGKATAN KECERDASAN EMOSIONALGURU DALAM PROSES MENGAJAR : Dikembangkan berdasarkan Studi Tindak Kekerasan Guru di SMP Pasundan 3 Bandung

• Main Author: Ratih Fajarwatie S., - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/82556/1/S_PPB_011997_Title.pdf; http://repository.upi.edu/82556/2/S_PPB_011997_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/82556/3/S_PPB_011997_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/82556/4/S_PPB_011997_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/82556/5/S_PPB_011997_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/82556/6/S_PPB_011997_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/82556/7/S_PPB_011997_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General)

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk merumuskan program pengembangan kecerdasan emosi bagi guru sekolah tingkat menengah. Untuk memperoleh rumusan program pengembangan kecerdasan emosional yang efektif bagi seorang pendidik, terlebih dahulu perlu diperoleh datatentang: (1) Profil kecerdasan emosional guru sekolah tingkat menengah, dan (2) Profil tindak antikekerasan para guru sekolah tingkat menengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sehingga analisis atas hasilnya mampu mendeskripsikan, menganalisis dan mengambil suatu generalisasi mengenai tingkat kecerdasan emosional guru di lingkungan SMP Pasundan 3 Bandung. Kemudian hasil dari temuan data tersebut dijadikan sebagai bahan masukan bagi pengembangan program bimbingan untuk meningkatkan kecerdasan emosional. Seiuruh guru di lingkungan SMP Pasundan 3 Bandung bertindak sebagai popu'lasi sekaligus sampel penelitian. Dari penelitian ini diperoleh hasil: (1) guru-guru di SMP Pasundan 3 Bandung berada pada kategori kecerdasan emosional taraf tinggi, (2) berdasarkan aspeknya, masih terdapat guru yang memerlukan bimbingan dalam kecakapan pribadinya, sedangkan untuk keterampilan sosial umumnya mereka sudah dapat menggunakannya secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian diberikan rekomendasi kepada: (1) sekolah, diharapkan dapat melakukan berbagai upaya yang mengarahkan, memelihara, dan mengembangan kecerdasan emosional sehingga berkontribusi pada terwujudnya visi anti kekerasan di dunia pendidikan; di samping itu melalui staf bimbingan dan konseling, lembaga pendidikan perlu memiliki program untuk meningkatkan dan memelihara kecerdasan emosional guru secara berkelanjutan; (2) Konselor sekolah, hendaknya dapat melaksanakan dan mengevaluasi sejauh mana keefektifan program bimbingan untuk meningkatkan kecerdasan emosinal guru tersebut; (3) peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kecerdasan emosional dengan menggunakan pendekatan penelitian dan sumber data yang berbeda.