MODEL PELATIHAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS MASYARAKAT DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya sejumlah besar perempuan di Kabupaten Cirebon, khususnya yang berdomisili di Desa Balerante dan Desa Kedongdong Kecamatan Palimanan, yang memiliki banyak waktu luang dikarenakan hanya bekerja mengurus suami dan keluarganya saja. Jumlah perempuan yang sedem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Baskoro, Edi Prio (Author)
Format: Book
Published: 2012-06-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_8274
042 |a dc 
100 1 0 |a Baskoro, Edi Prio  |e author 
245 0 0 |a MODEL PELATIHAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS MASYARAKAT DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT 
260 |c 2012-06-26. 
500 |a http://repository.upi.edu/8274/1/d_pls_009832_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8274/2/d_pls_009832_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8274/3/d_pls_009832_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8274/4/d_pls_009832_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8274/5/d_pls_009832_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8274/6/d_pls_009832_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8274/7/d_pls_009832_biliography.pdf 
520 |a Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya sejumlah besar perempuan di Kabupaten Cirebon, khususnya yang berdomisili di Desa Balerante dan Desa Kedongdong Kecamatan Palimanan, yang memiliki banyak waktu luang dikarenakan hanya bekerja mengurus suami dan keluarganya saja. Jumlah perempuan yang sedemikian besar itu, apabila diberdayakan merupakan potensi yang sangat memungkinkan untuk ikut menjadi penentu dalam pembangunan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan pelatihan pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini difokuskan pada bagaimana model pelatihan pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat yang relevan untuk diimplementasikan dalam rangka peningkatan pendapatan keluarga, yang pada akhirnya diharapkan mampu mensejahterakan keluarganya. Sebagai landasan teori, disusunlah konsep pelatihan pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat, kajian pemberdayaan perempuan dan nilai-nilai agama Islam dalam pelatihan pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat, serta implikasi pelatihan pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat bagi pengembangan masyarakat yang mendukung penelitian ini. Secara metodologis penelitian ini dilaksanakan melalui prosedur Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Studi pendahuluan dilaksanakan dengan penelitian eksploratif, sedangkan model konseptual yang telah mengalami validasi akan diuji kehandalannya secara empirik di lapangan. Subyek penelitian sebanyak 50 orang perempuan dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data adalah pengamatan dan wawancara, sedangkan analisis data dilakukan melalui prosedur deskriptif analisis kualitatif. Temuan hasil penelitian ini adalah : (1) kaum perempuan di Desa Balerante dan Kedondong telah melakukan kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara alamiah berupa keterampilan hidup sehari-hari. (2) potensi yang berpengaruh terhadap kegiatan pelatihan adalah nilai-nilai agama Islam, struktur organisasi sosial, teknologi terapan, dan sistem mata pencaharian, serta lingkungan alam, sosial, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta partisipasi pemerintah. (3) Model pelatihan pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat diawali dengan penyusunan model konseptual yang kemudian divalidasi oleh para ahli dan praktisi pendidikan. Setelah itu, dilakukan ujicoba model di lapangan yang berlangsung selama tiga tahap hingga akhirnya menjadi model final yang siap diseminasikan. (4) Efektivitas model diperoleh dari hasil pembahasan yang menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan telah berhasil meningkatkan keterampilan-keterampilan : produktif berupa pembuatan kue jinten dan keripik singkong, intelektual berupa penguasaan pengelolaan keuangan, sosial yakni mampu bekerjasama dalam kelompok, marketing yakni mampu memasarkan hasil produksi, serta manajemen usaha yang ditunjukkan dengan semakin beragamnya jenis kue yang dihasilkan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat peningkatan pendapatan warga belajar pasca pelatihan sebesar Rp. 192.000,- hingga Rp. 195.000,- perorang perbulan dari modal sebesar Rp.750.000,-. Akhirnya, penelitian ini memberikan rekomendasi bagi penerapan model temuan dan untuk penelitian lanjutan. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a LC5201 Education extension. Adult education. Continuing education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/8274/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/8274  |z Link Metadata